JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk pastikan aksi akuisisi satu bank kecil rampung pada Juni 2019. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan aksi ini mensyaratkan agar diadakan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Menurut Jahja, aksi akuisisi ini berdasarkan peraturan otoritas termasuk tindakan yang relatif material yang bukan dari segi value. Dia menyebutkan, tindakan material bisa mempengaruhi saham perusahaan.
"Nah kita kan tidak tahu, waktu kita umumkan apakah saham BCA terpengaruh apa tidak? Jadi kita tidak berani ambil risiko. Sebab itu kita harus persetujuan RUPS dulu, baru sesudah itu kita umumkan ke market," ujar Jahja di Tangerang Selatan, Sabtu (23/2/2019).
Dia mengatakan. sebenarnya bank dengan sandi saham BBCA ini memiliki jadwal RUPS pada bulan April 2019. Namun Jahja memprediksi proses akuisisi belum akan rampung pada April. Sehingga manajemen akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) pada Juni 2019.
Baca juga: Ini Keuntungan BCA Kerja Sama dengan Alipay dan Wechat Pay
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Perbankan OJK Heru Kristiyana sempat menyebutkan bakal calon nama bank yang akan diambil oleh BCA yaitu PT Bank Royal Indonesia.
Meski demikian Jahja belum mau membeberkan nilai bank yang bakal diakuisisi. Namun Ia menyatakan sudah menyiapkan dana sebesar Rp 4,5 triliun termasuk untuk memperkuat anak perusahaan dan aksi akuisisi ini.
"Bank yang diakuisisi tidak akan dilebur. Kita belum tentukan fokus pasar ke mana. Bisa digital, bisa wealth management, bisa mikro bisa UKM. Pokoknya kita akan pilih salah satu fokus, saya belum mau komentar," kata Jahja.
Walaupun Jahja belum menyebutkan nama bank yang akan diakuisisi secara resmi, Ia membeberkan alasan pemilikan bank tersebut.
Bank yang ditaksir kriteria yang disyaratkan salah satu emiten yang masuk Indek Kompas100 ini adalah yang termasuk bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 bermodal inti di bawah Rp 1 triliun. Lalu bank tersebut tidak terdaftar sebagai perusahaan terbuka di pasar saham.
"Setelah kita analisa, ternyata detailnya oke. Kan harus ada due diligence-nya," sebut Jahja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.