Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Harley Davidson Capai Rp 1,2 Miliar, Pengusaha Minta Pajak Barang Mewah Diturunkan

Kompas.com - 25/02/2019, 08:12 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha meminta Pemerintah menurunkn pajak barang mewah untuk motor gede (moge).  Saat ini pajak yang diberlakukan mencapai 125 persen dari harga motor.

Besaran pajak itu dinilai terlalu tinggi hingga membuat penjualan motor gede kurang berkembang di Indonesia.

"Kita menghadapi kondisi ekonomi ynag masih sulit, juga pajak yang masih tinggi. Ini yang membuat pemasaran motor besar seperti Harley Davidson masih terkendala," kata Sahat Manalu, dari authorized dealer Anak Elang Harley Davidson of Jakarta seperti dilansir Tribunnews, di Jakarta, Minggu (24/2/2019).

Sahat mengatakan, pajak barang mewah untuk moge sudah naik berkali-kali. Tahun 2013, pajak untuk moge seperti motor Harley Davidson hanya 75 persen. Kemudian pajaknya naik bertahap dan kini menjadi 125 persen.

Baca juga: Hindari Tarif Impor, Harley Davidson akan Pindahkan Basis Produksi dari AS

Akibatnya, harga jual motor Harley baru oleh dealer resmi seperti Anak Elang Harley Davidson of Jakarta menjadi kurang kompetitif.

"Tahun 2013 Mabua (dealer resmi Harley Davidson yang lama dan kini tutup) pernah jual 1.000 unit Harley dalam setahun. Sekarang setelah pajak barang mewahnya naik, Anak Elang hanya bisa menjual 80 unit sepanjang 2018 lalu. Dengan diler lain penjualan gabungan mungkin sekitar 150 unit. Ini penyebabnya bukan semata kondisi ekonomi tapi pajak yang terlalu tinggi," sebutnya.

Dia mencontohkan, harga jual Harley Ultra yang semula pajak barang mewahnya masih sekitar 75 persen, harga jualnya hanya Rp 600 juta. Sekarang setelah pajaknya naik jadi 125 persen. harga jualnya jadi Rp 1,2 miliar.

"Lalu Harley Sportster, dulu harganya hanya Rp 200 juta sekarang jadi Rp 400 juta setelah pajaknya naik jadi 125 persen," ucap dia.

Baca juga: Jakarta Masuk 10 Besar Kota Paling Mahal untuk Barang Mewah di Asia

"Sekarang pajak naik jadi 125 persen. Ini pajaknya jadi tidak masuk akal," tambahnya.

Dia menyebutkan, Pemerintah seharusnya menurunkan pajak dan memberantas praktik impor gelap dan peredaran motor-motor Harley Davidson bodong.

Dengan pajak yang turun, animo konsumen membeli Harley baru jadi meningkat. Gairah komunitas moge seperti Harley juga makin menggeliat. Pajak yang bisa dibayar juga bisa lebih banyak karena bertambahnya populasi motor Harley baru. (Choirul Arifin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dinilai Ketinggian, Dealer Harley Davidson Minta Pemerintah Turunkan Pajak Barang Mewah untuk Moge

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com