Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingkah Milenial Bertemu Dengan Financial Advisor?

Kompas.com - 20/03/2019, 12:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertemu dengan financial Advisor merupakan salah satu dari sekian banyak cara dalam mengatur keuangan pribadi. Namun, seberapa pentingkah masyarakat khususnya milenial bertemu dengan financial advisor?

Adji Wicaksana, CEO Halofina, mengatur keuangan merupakan sebuah skill kehidupan yang ilmunya tidak harus melalui financial advisor.

"Sebenarnya untuk melatih skill kehidupan itu tidak harus melalui financial advisor. Tapi pemahaman dari bagaimana mengelola keuangan itu penting untuk semua orang. Bisa dari buku, aplikasi, maupun website," ujar Adji dalam wawancaranya, Rabu (20/3/2019).

Menurutnya, menyempatkan diri untuk datang ke financial advisor sama seperti 'orang sakit datang ke rumah sakit'. Maksudnya, milenial harus melihat porsi keuangan yang dimilikinya.

Lebih lanjut, Adji menjelaskan masih banyak sekali masyarakat yang tidak diajarkan mengelola keuangan secara terstruktur sebagai edukasi dasar, sekalipun mereka lulusan manajamen keuangan.

Berdasarkan data OJK tahun 2016, literasi keuangan di Indonesia masih sangat rendah sekitar 29,7 persen. Artinya, hanya 3 dari 10 orang yang memahami produk-produk keuangan dan mengoptimalkan produk keuangan tersebut.

"Jadi penting sekali ilmunya untuk mempelajari pengelolaan uang. Tapi kalau harus melalui financial advisor itu tidak semua harus, dilihat dari finansial orang tersebut, affordably-nya bagaimana, dan sebagainya. Karena jasa-jasa seperti itu tidak relatif murah, jadi ini merupakan satu dari banyak pilihan saja," tutur Adji

Milenial Harus Mulai Investasi

Untuk mengatur dan merencanakan keuangan, Adji juga menyarankan milenial sudah harus berinvestasi dan memiliki kekuatan mental untuk menjadi investor.

"Mentalitas yang paling utama adalah memiliki rencana matang, yaitu bisa membedakan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek yang mungkin akan mereka alami beberapa tahun ke depan," papar Adji.

Jika seseorang sudah memikirkan kebutuhan jangka panjang, papar Adji, milenial akan terdorong dengan sendirinya untuk merencanakan finansial di masa mendatang.

Adji menyarankan, sebaiknya milenial jangan mudah tergiur dengan kebutuhan jangka pendek seperti membeli gawai baru dan rekreasi yang mengeluarkan banyak uang. Selain itu, milenial harus bisa memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Dalam investasi jangan memilih return yang besar dalam waktu singkat. Banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dengan investasi bodong yang dapat keuntungan dalam waktu singkat. Itu Tidak ada sebenarnya," tutup Adji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com