Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Milenial

Kompas.com - 20/03/2019, 16:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan instrumen investasi di Indonesia semakin banyak sehingga masyarakat, khususnya milenial bingung mana yang lebih baik untuk dipilih.

CEO Halofina, sebuah aplikasi perencanaan keuangan, Adjie Wicaksana menjawab pertanyaan tersebut dengan menyarankan 3 instrumen investasi yang dekat di mata masyarakat dalam sebuah wawancara, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Ini Tips dan Pilihan Investasi yang Cocok Buat Anak Muda

1. Deposito

Deposito merupakan produk penyimpanan uang di bank dengan sistem penyetoran yang penarikannya hanya bisa dilakukan setelah melewati waktu tertentu. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.

Adjie menyarankan deposito karena keamanannya.

"Saya menyarankan deposito karena deposito itu aman dan terjamin sekali. Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, deposito akan di-cover oleh negara," ujar Adjie.

Baca juga: Investasi Generasi Milenial, Pilih Emas atau Deposito?

2. Properti

Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik. Banyak pengamat yang menyarankan investasi properti karena barangnya terlihat, namun sulit dicairkan.

"Yang kedua adalah properti, barang yang diinvestasikan itu ada, bisa dilihat, dan bisa dirasakan. Itu secara psikologis membuat orang merasa memiliki sesuatu," kata Adjie.

Baca juga: Meski Ada Pemilu, 2019 Dianggap Saat yang Tepat Beli Properti

3. Emas

Sebagai salah satu logam mulia yang ingin dimiliki orang, emas saat ini dianggap sebagai salah satu investasi yang menguntungkan dan tetap menjadi pilihan banyak kalangan.

Banyak investor yang menginvestasikan uangnya dalam instrumen emas karena harganya cenderung terus naik tiap tahun dan jarang terjadi penurunan secara signifikan.

"Sama seperti properti, emas juga bisa dirasakan dan bisa disimpan. Emas yang saya maksud bukan emas yang dibeli secara digital kemudian kita tidak menerima barang, tapi emas yang dibeli dan disimpan oleh investor itu sendiri," ucap Adjie

Baca juga: Dana Darurat Bisa Disiapkan dengan Investasi Emas Batangan

Adjie menyarankan ketiga instrumen itu sebab banyak orang yang lebih memahaminya ketimbang instrumen lain seperti sukuk, saham, dan surat berharga.

"Jadi tiga instrumen itu dipilih karena aman, mudah dipahami masyarakat, dan secara psikologis bisa kita miliki," tutupnya.

(Fika Nurul Ulya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com