Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: KA Makassar-Pare Pare Beroperasi pada 2020

Kompas.com - 20/03/2019, 19:40 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kereta Api (KA) Makassar-ParePare akan beroperasi pada tahun 2020 mendatang.

Saat ini, kata Budi, pihaknya terus menggenjot peyelesaian pembangunan jalur KA Trans Sulawesi khususnya pada jalur KA Makassar-Parepare. Pada April 2019, jalur KA sepanjang 44 km ditargetkan selesai dan di tahun ini juga akan dimulai kembali pembangunan jalur KA sepanjang 60 km.

"Kita sudah hampir menyelesaikan 44 kilometer, kita segera akan membangun yang 60 kilometer jadi totalnya 104 kilometer. Dengan 104 kilometer ini nanti bersamaan akan kita koneksikan beberapa pabrik semen yang ada di sini dan pada saat itu kita mulai operasikan jadi kira-kira kita mulai beroperasi akhir 2020,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Tercepat di Indonesia, KA Makassar-Parepare Tempuh 150 Km Cuma 45 Menit

Sementara itu, dia menargetkan keseluruhan proyek KA Makassar-Parepare sejauh 145 km selesai pada 2023.

Menurut dia, keberadaan KA Trans Sulawesi sangat penting. Sebab, dengan beroperasinya KA tersebut akan memberi dampak positif bagi arus logistik barang dari dan ke kota Makassar.

Budi menilai dengan diangkut moda transportasi berbasis rel maka biaya logistik akan lebih ekonomis.

Baca juga: Indonesia Targetkan Punya 13.000 Kilometer Rel Kereta Api hingga 2030

Untuk barang mengangkut batu bara dari pulau Kalimantan masuk ke pelabuhan dan setelah itu dari pabrik mengangkut semen. Itu pasti lebih ekonomis dan memastikan jalan raya tetap awet. Ada beberapa pabrik yang akan disini jadi untuk logistik ini sangat baik sekali,” ucap dia.

Budi memperkirakan biaya angkutan logistik melalui jalan raya lebih tinggi 20-30 persen dibanding dengan menggunakan kereta api.

Senada dengan Budi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri menyebut saat ini jalur kereta yang menyambungkan daerah Barru -Palanro sepanjang 44 kilometer akan selesai pada April 2019 mendatang.

Baca juga: Sepanjang 2018, Jumlah Penumpang Kereta Api Capai 19,1 Juta Orang

Terkait penyelesaian lintasan sepanjang 44 kilometer pada April tahun ini, Zulfikri menjelaskan bahwa saat ini ada tiga titik kritis yang terus dikebut pengerjaannya yaitu jembatan dengan bentangan 400 meter, pemindahan makam di daerah Kiru-Kiru, dan titik longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, pada tahun ini akan segera membangun jalur KA sepanjang 60 kilometer dari Mandalle (Pangkep) menuju Mandai (Maros). Saat ini secara pararel lelang konstruksi dan pengadaan lahan untuk lintasan tersebut tengah dilakukan.

Selain dibangun menggunakan dana APBN, pembangunan jalur KA lintas Makassar-Parepare ini rencananya juga akan melibatkan perusahaan swasta melalui skema KPBU. Nantinya swasta akan membangun lintasan baru sepanjang 15 kilometer yang menyambungkan ke beberapa pabrik semen yang ada di daerah Kabupaten Barru senilai Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com