Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kesalahan Profil LinkedIn yang Bisa Bikin Anda Gagal Dapat Kerja

Kompas.com - 24/05/2019, 08:35 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Mencari pekerjaan bagi seseorang yang baru lulus kuliah merupakan hal yang luar biasa.

Kebanyakan, mereka yang baru lulus kuliah akan memaksimalkan apa pun yang tersedia selagi hal tersebut bisa menguntungkan mereka dalam mencari sebuah pekerjaan.

Salah satunya dengan menggunakan platform LinkedIn. Menurut pakar karier LinkedIn, Blair Decembrele, ada sekitar 20 juta pekerjaan yang tersedia di platform tersebut saat ini.

Bahkan, tiap 8 detik sekali ada perekrutan pekerjaan yang didapat dari platform tersebut.

Baca juga: Tips dari Pakar untuk Dapat Pekerjaan lewat LinkedIn

“Itu berarti ada banyak peluang di luar sana saat ini. Untuk lulusan baru-baru, Anda harus memulai memikirkan tujuan Anda, dan apa yang diinginkan dari tujuan karier Anda,” ujar Decembrele seperti dikutip dari CNBC, Jumat (24/5/2019).

Decembrele pun merinci tiga kesalahan umum yang dilakukan orang yang baru lulus kuliah di LinkedIn yang menutup kesempatan mereka bisa direkrut oleh perusahaan.

1. Meninggalkan informasi penting

Menurut Decembrele, profil di LinkedIn sama halnya dengan kesan pertama Anda di dunia pekerjaan. Atas dasar itu, penting untuk tak meninggalkan informasi dasar yang memberikan konteks kepada pemberi kerja tentang siapa Anda.

Hal ini termasuk foto profil yang sesuai, nama sekolah, jurusan dan detail tentang kegiatan magang yang pernah Anda ikuti sebelumnya.

“Profil (LinkedIn) yang disertai dengan foto mendapat 21 kali lebih banyak kunjungan daripada yang tidak,” kata Decembrele.

Baca juga: Linkedin: Pekerja di Indonesia Paling Optimistis ketimbang Negara Lain

Kendati begitu, Decembrele mengingatkan, menggunakan foto profil yang buruk sama berbahayanya dengan tidak ada foto sama sekali.

“Jika Anda seorang pecinta kucing, itu (LinkedIn) bukan tempat (yang tepat) untuk berbagi foto kucing Anda," katanya.

“Anda harus memastikan memilih foto yang jelas, ringkas dan memiliki konteks profesional. Bahkan saya merekomendasikan untuk (menampilkan foto yang) berdiri di depan latar belakang putih dan memastikan bahwa Anda berada titik tengah foto,” tutur dia.

Baca juga: Demi Karier Anda, 8 Hal Ini Tak Perlu Dibagikan di LinkedIn

2. Menulis deskripsi yang hambar

Selain menguraikan pengalaman magang dan kegiatan sukarela Anda, Decembrele mengatakan penting untuk tidak mengabaikan nilai deskripsi yang menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com