Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kristison, Menjadi Dokter Gigi karena Pulsa

Kompas.com - 18/03/2009, 07:08 WIB

Kristison Simbolon tak hanya bisa meraih gelar dokter gigi pada April 2008, tetapi ia juga dapat membiayai kuliah dua adik dan lima karyawannya. Tahun ini dia membiayai kuliah tiga karyawan lainnya. Semua itu dari hasil usahanya berjualan pulsa, dengan keuntungan yang mencapai Rp 30 juta per bulan.

Kris, panggilannya, memiliki tujuh kios telepon seluler dan 14 karyawan. Ia juga menitipkan beberapa barang dagangan kepada belasan kios milik teman-teman dengan sistem konsinyasi.

”Saya tak pernah membayangkan bisa hidup cukup seperti sekarang,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, ini.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bandung tahun 1998, ia paham betul tak bisa hidup berkecukupan. Orangtuanya adalah petani yang hanya mampu memberi dia bekal Rp 1 juta untuk biaya pendaftaran dan administrasi kuliah. Ia hanya mengantongi sisa uang sebesar Rp 200.000, dan tak ada lagi dana kiriman dari kampung.

Untuk bertahan hidup sehari-hari, Kris berjualan mi instan untuk teman-teman di asrama yang lembur mengerjakan tugas kuliah. ”Mereka malas mencari makan ke luar asrama,” katanya.

Selain itu, ia juga menjual bolpoin untuk teman-teman sekampus. Kris juga bekerja sebagai penjaga tempat penyewaan VCD di bilangan Jatinangor, Sumedang, tak jauh dari lokasi kampusnya. Upahnya waktu itu Rp 2.500 per hari.

Setelah sekitar setahun bekerja sebagai penjaga penyewaan VCD, Kris memahami seluk-beluk pemasaran sekaligus jaringan distribusi VCD. Tahun 2000 ia mendirikan tempat penyewaan VCD sendiri karena animo mahasiswa menyewa VCD relatif tinggi. Ketika itu ia hanya punya modal Rp 800.000, sedangkan untuk sewa tempat setahun saja diperlukan Rp 4 juta.

Tak kehabisan akal, ia berusaha meyakinkan si pemilik tempat agar diperbolehkan membayar sewa dengan mencicil. Dikurangi uang muka sewa tempat dan peralatan lain, Kris hanya mampu menyediakan 30 keping VCD untuk disewakan. Namun, dalam tempo tiga bulan, ia bisa menyediakan ratusan keping VCD.

Bisnis pulsa

Ketika penggunaan telepon seluler merambah kampus, Kris melihat peluang bisnis baru. Jadi sejak 2003 dia menyisihkan keuntungan penyewaan VCD sebesar Rp 300.000 per bulan untuk modal berjualan pulsa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com