Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kristison, Menjadi Dokter Gigi karena Pulsa

Kompas.com - 18/03/2009, 07:08 WIB

Hari demi hari, nama Kris mulai tenar di kampus sebagai penjual pulsa. Bahkan sebagian dosennya pun menitipkan uang (deposit) pulsa mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 200.000.

”Dosen-dosen yang juga dokter itu kan sibuk. Mereka mungkin berpikir, daripada harus parkir mobil dulu hanya untuk membeli pulsa, lebih baik beli pulsa lewat saya saja. Caranya gampang, tinggal SMS atau telepon,” katanya.

Tidak hanya di kampus, Kris juga menerapkan teknik berjualan pulsa yang sama di beberapa rumah sakit sewaktu dia mendapat tugas praktik. Model pembelian pulsa seperti ini ternyata sangat menguntungkan. Uang deposit yang dititipkan kepadanya mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Dana ini lalu dia manfaatkan sebagai modal mengembangkan usaha pulsa.

Saat menjalani tugas co-asisten dokter gigi pada akhir 2003, dia pindah indekos di daerah pusat Kota Bandung. Pada masa itu ia mengembangkan usaha dengan mendirikan kios pulsa di kawasan Geger Kalong Tengah.

Dari tempat itu, usahanya makin berkembang, hingga dia bisa memiliki 10 kios pulsa dan mempekerjakan 14 karyawan. Di samping itu, dia juga menitipkan sebagian barang dagangannya ke belasan kios milik orang lain.

Membantu mahasiswa

Pundi-pundi Kris kian menggemuk, tetapi ia tak lupa pada masa sulit pada awal kuliah. Ia bertekad ”berbagi” dengan mahasiswa dan orang lain yang kesulitan keuangan. Dia lalu meminjamkan tiga sepeda motor kepada mahasiswa yang ingin bekerja dengannya.

Para mahasiswa ini membawa voucher pulsa dan nomor perdana telepon seluler untuk dijajakan di tempat-tempat ramai, seperti Pasar Kaget Gasibu dan Alun-alun Kota Bandung. Kawasan jelajah mereka pun makin luas hingga ke Lembang. Dalam sehari setiap mahasiswa tersebut bisa memperoleh keuntungan lebih dari Rp 10.000.

Dengan caranya sendiri, Kris juga membantu organisasi nirlaba yang membutuhkan dana. Ia menyuplai puluhan, bahkan ratusan, nomor perdana atau voucher pulsa untuk dijual para anggota organisasi tersebut. Keuntungan dari usaha ini sepenuhnya menjadi hak si penjual.

Sukses sebagai pengusaha dan meraih cita-cita sebagai dokter gigi, berbagai penghargaan lalu menghampirinya. Pada 2006, misalnya, Kris mendapat hadiah dari operator telepon seluler XL berupa tamasya gratis ke China dan Hongkong. Tahun 2008 dia memperoleh penghargaan sebagai Penjual Nomor Perdana Telkomsel Terbaik dan juara Red Outlet Competition (ROC) Telkomsel Bandung, Cianjur, dan Sumedang, Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com