Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kristison, Menjadi Dokter Gigi karena Pulsa

Kompas.com - 18/03/2009, 07:08 WIB

”Saya sebenarnya bukan orang yang mempunyai bakat berdagang atau berbisnis. Keadaanlah yang memaksa saya untuk bertahan dan berusaha terus agar kita bisa hidup, syukur-syukur dapat membantu orang lain,” katanya.

Maka, Kris tak pelit berbagi pengalaman usaha, kepada para karyawannya sekalipun. Ia justru merasa perlu meyakinkan mereka untuk terus mengoptimalkan potensi diri, termasuk di bidang pendidikan formal. Itulah mengapa dia tak ragu membiayai lima karyawan yang bertekad menyelesaikan kuliah, dan tiga orang lainnya tahun ini menyusul masuk perguruan tinggi.

Soren (21), salah seorang karyawannya, merasa beruntung bisa bekerja dengan Kris. Dia dapat bekerja sambil tetap kuliah. Kini ia masuk semester empat pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Padahal, sebelumnya dia sempat bingung setelah gagal kuliah melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

”Waktu itu saya pikir tak mungkin bisa kuliah karena tak punya cukup dana untuk membiayai kuliah di perguruan tinggi yang semakin mahal,” ujar Soren.

Kris selalu menanamkan keyakinan kepada semua karyawan bahwa tak ada yang mustahil bisa diraih. ”Saya sendiri bisa menjadi dokter gigi karena gigih berusaha dan tak malu berjualan pulsa,” katanya memberi contoh.

Satu lagi obsesi Kris yang diharapkan bisa terwujud tahun 2009 ini. Dia ingin membangun klinik kesehatan di Kecamatan Parongpong, sebuah daerah pelosok di kawasan Kabupaten Bandung Barat.

Mengapa? ”Karena warga Parongpong yang sakit baru bisa menikmati pelayanan kesehatan yang layak di Kecamatan Lembang atau di Kota Cimahi, yang jaraknya sampai 15 kilometer hingga 20 kilometer dari Parongpong.”

”Saya berharap mereka bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang murah, mudah, dan dekat. Apalagi beberapa teman yang juga dokter sudah siap membantu,” kata Kris. (Mohammad Hilmi Faiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com