Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Pembiayaan Lari ke Mobil dan Motor, UMKM Dapat Porsi Mini

Kompas.com - 14/08/2017, 13:16 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno mengatakan, pembiayaan ke sektor UMKM masih sangat kecil, karena saat ini 70 persen pembiayaan lebih disalurkan ke sepeda motor dan mobil. 

Padahal, terang dia, 60 persen Produk Domestik Bruto Indonesia disumbangkan oleh UMKM. Apalagi, pembiayaan sepeda motor terus menurun dari 7,6 juta unit pada 2011 hingga 2017 diprediksikan hanya 5,6 juta unit sepeda motor yang akan dibiayai. 

Oleh karena itu, Suwandi menjelaskan, perusahaan pembiayaan lebih memilih membiayai UMKM untuk keberlanjutan usahanya.

(Baca: Tahun 2022, 80 Persen Kredit BRI Disalurkan ke UMKM )

Apalagi dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Penyeleranggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan membolehkan perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.

"Kalau kita berfokus pada motor dan mobil ke depannya tidak bergerak. Sehingga, kami beralih untuk menyediakan modal kerja UMKM. Apalagi 60 persen PDB dari di UMKM," ujar Suwandi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur CSUL Finance menuturkan, kerja sama dengan Kadin dan Hippi untuk menjaring anggota dari dua organisasi tersebut dapat memanfaatkan pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan. 

"Kami melihat potensi UMKM ada di anggota Kadin dan Hippi. Jumlahnya sangat besar. Sehingga, potensi kolaborasi anggota Kadin dan Hippi juga sangat besar," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani menambahkan, kerja sama ini sebagai alternatif mendapatkan pembiayaan selain perbankan.

Menurut dia, selama ini dari 56,5 juta UMKM hanya 18 persen yang mendapatkan pembiayaan dari perbankan. 

Perbankan untuk menyalurkan pembiayaan sangat ketat. Sehingga pembiayaan ini menjadi alternatif.

"Selama ini hanya 16 juta UMKM yang dibiayai, 40 juta UMKM masih belum tersentuh. Kami meyakini kerja sam ini dapat berjalan dengan baik, karena kadin mempunyai anggota di seluruh daerah Indonesia," pungkas dia. 

Kompas TV Pemerintah berencana mengeluarkan kebijakan ekonomi baru di antaranya Microfinance. Rencana ini masuk ke dalam daftar prioritas pemerintah pusat maupun daerah. Ini karena perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com