Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Pertumbuhan Kredit, BI Siapkan Kebijakan Tambahan

Kompas.com - 24/08/2017, 19:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

Keputusan ini dimaksudkan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan mendukung perekonomian nasional.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, dampak penurunan BI 7-day Repo Rate akan terlihat pada suku bunga kredit maupun deposito perbankan.

Bank sentral berharap pula perbankan segera menyesuaikan suku bunga kredit dan depositonya.

(Baca: Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan Dipangkas Jadi 8-10 Persen)

"Dengan penurunan BI 7-days Repo Rate akan menurunkan suku bunga deposito dan kredit. Dengan datarnya struktur operasi moneter yang jangka panjang, turunnya lebih besar, itu memaksa bank menyalurkan kredit kepada ekonomi," ujar Perry di kantornya di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Untuk lebih menggenjot transmisi kebijakan moneter tersebut, Perry menyatakan bank sentral tengah menyiapkan kebijakan terkait makroprudensial.

Salah satunya adalah Loan to Value (LTV) untuk properti dan kendaraan bermotor secara spasial, yakni besarannya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Relaksasi LTV akan mendorong penyaluran kredit properti maupun kredit kendaraan bermotor (KKB). Namun demikian, imbuh Perry, implementasi kebijakna LTV spasial tersebut masih butuh waktu.

(Baca: Suku Bunga Acuan Turun, Bank Mandiri Siap Turunkan Suku Bunga Deposito)

Kebijakan lain yang akan diambil oleh BI adalah Finance to Funding Ratio (FFR) yang menggantikan Loan to Funding Ratio (LDR). Dengan kebijakan ini, perbankan akan dapat dengan mudah membeli obligasi korporasi.

"Kita akan mendorong dengan ketentuan ini tidak hanya memberikan kredit, tapi juga bisa membeli obligasi korporasi. Selama ini (perbankan) lebih banyak membeli obligasi pemerintah," kata Perry.

Perry menyatakan, bank sentral masih menggodok kebijakan ini. Akan tetapi, ia memastikan kebijakan tersebut akan terbit pada tahun ini.

Kompas TV Program Masjid Sejahtera Layani Kredit Uang untuk Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com