Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Yakin Bunga Kredit Masih Bisa Turun

Kompas.com - 28/08/2017, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis poin. Dengan demikian, suku bunga acuan BI saat ini sebesar 4,5 persen dari sebelumnya 4,75 persen.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebut, bank sentral sudah tujuh kali menurunkan suku bunga acuan.

Secara total, penurunan suku bunga acuan sejak akhir tahun 2016 sudah mencapai 175 basis poin.

Sementara itu, merespon penurunan suku bunga acuan, suku bunga kredit sudah turun sekitar 145 persen.

(Baca: Turunkan Suku Bunga Kredit, Apa Lagi yang Diminta Bankir?)

Akan tetapi, respon suku bunga kredit cenderung lebih lambat, yakni hanya 70 persen dari penurunan suku bunga.

"Tapi kami yakin suku bunga kredit masih bisa lebih rendah lagi," kata Mirza di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Senin (28/8/2017).

Meskipun demikian, imbuh Mirza, yang penting dalam penurunan suku bunga kredit adalah dari sisi permintaan kredit.

Mirza menyatakan, sisi penawaran kredit sudah siap. Ia berpandangan, saat ini yang harus dilakukan adalah mendorong permintaan kredit.

Oleh karena itu, bank sentral tengah melakukan kajian untuk menerbitkan kebijakan makroprudensial.

"Termasuk LTV (Loan to Value) spasial. Sekarang yang berlaku LTV nasional," jelas Mirza.

Mirza menuturkan, pihaknya tengah mengkaji apakah LTV spasial tersebut dapat berlaku di Indonesia untuk beberapa provinsi. Bisa saja, imbuh dia, rasio LTV di beberapa provinsi lebih ketat.

Kompas TV Minat Pakai Kartu Kredit Naik Jelang Ramadhan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com