Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Layanan Satelit, Telkom Koordinasi dengan Perbankan

Kompas.com - 11/09/2017, 07:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyatakan telah menyelesaikan pemulihan konektivitas 14.689 sites layanan pelanggan satelit Telkom 1.

Hingga Minggu (10/9/2017) pukul 20.00, 98 persen layanan konektivitas pelanggan telah berfungsi normal.

Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga menyatakan, dalam melakukan perbaikan layanan satelit Telkom 1, perseroan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak perbankan sebagai pelanggan dan mitra bisnis.

Bank-bank tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Dari keseluruhan 15.019 sites layanan pelanggan, sebanyak 11.574 adalah sites layanan anjungan tunai mandiri (ATM). Adapun 3.445 adalah layanan non-ATM.

"Hasil koordinasi antara Telkom dengan manajemen BCA hari ini pukul 17.30, disimpulkan bahwa sistem konektivitas untuk layanan ATM telah pulih secara keseluruhan," kata Alex dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu malam.

Ia menuturkan, beberapa aspek operasional untuk memfungsikan sejumlah mesin ATM masih berlangsung. Tujuannya untuk memastikan seluruh mesin ATM berfungsi normal kembali.

Adapun layanan ATM Bank Mandiri yang terdampak gangguan satelit Telkom 1 sudah pulih seluruhnya. Begitu pula dengan layanan 321 ATM dan 124 unit kerja BRI yang terkena dampak gangguan satelit Telkom 1.

Selain itu, layanan 1.151 ATM dan 51 outlet BNI jyga telah berfungsi kembali secara normal. Layanan ATM BTN sudah dapat digunakan kembali.

"Untuk mempercepat pemulihan sejumlah sites yang mengalami kendala proses repointing antena, Telkom menggunakan solusi sementara dengan dua teknologi alternatif," ujar Alex.

Teknologi tersebut antara lain sebesar 5 persen sites menggunakan jaringan serat optik. Sementara itu, 14 persen sites menggunakan sistem Machine to Machine (M2M).

Alex menyatakan, mekanisme pemulihan dilaksanakan oleh para petugas di seluruh Indonesia berdasarkan target yang telah ditetapkan Crisis Center Nasional. Dengan sistem pemulihan terstruktur, maka seluruh proses pemulihan terorganisir dengan baik dan terkawal ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com