Wall Street Cetak Rekor Baru

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagian besar indeks di Wall Street ditutup menguat dan menyentuh rekor baru pada penghujung perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu (13/9/2017) dini hari waktu Indonesia.

Saham-saham sektor finansial menjadi tenaga bagi penguatan Wall Street. Akan tetapi, saham Apple yang melemah membuat penguatan menjadi terkurangi.

Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq Composite ditutup menyentuh rekor baru seiring dengan langkah investor memborong saham lantaran tensi politik AS dan Korea Utara yang dinilai mereda serta dampak bencana badai Irma terlihat tidak separah dari yang diprediksi sebelumnya.

Saat penutupan pasar, saham Nordstrom menguat 8,8 persen setelah retailer pakaian papan atas itu memilih perusahaan private equity Leonard Green & Partners untuk membantu perusahaan go private.

Sementara itu, sektor finansial telah menjadi kontributor terbesar bagi kenaikan indeks S&P 500 seiring dengan naiknya imbal hasil U.S. Treasury. Di sisi lain, saham sektor utilitas dan properti melemah.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 61,49 poin atau 0,28 persen ke level 22.118,86. Sementara itu indeks S&P 500 menguat 8,37 poin atau 0,34 persen menjadi 2.496,48 dan indeks Nasdaq menguat 22.018 poin atau 0,34 persen menjadi 6.454,28.

“Kondisi saat ini membuat aset-aset yang berisiko menjadi lebih baik. Sepanjang dua isu yakni Korea Utara dan bencana badai surut, hal itu memberi lampu hijau bagi investor,” ujar David Joy, chief market strategist pada Ameriprise Financial, Boston sebagaimana dikutip dari Reuters.

Perhatian mengenai dampak badai Irma mulai berkurang. Demikian juga terhadap komentar Trump mengenai sanksi yang dijatuhkan ke Korea Utara hanya bagian kecil dari apa yang akan terjadi pada negara komunis tersebut.