Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri "Rayu" 40 Debitur Agar Mau Melantai di Bursa

Kompas.com - 13/09/2017, 13:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memberi edukasi dan menyosialisasikan pasar modal kepada 40 debitur perseroan dari segmen corporate banking di Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/9/2017).

Adapun sosialisasi ini sekaligus untuk memotivasi para debitur agar tertarik 'melantai' di BEI.

Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Elisabeth RT Siahaan, menjelaskan pihaknya menyadari pentingnya penambahan jumlah emiten di pasar modal.

Hal ini, lanjut dia, akan meningkatkan likuiditas (kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban) dan pendalaman pasar.

"Nah, penguatan literasi pasar modal kepada perusahaan menjadi penting. Dengan pemahaman yang baik, badan usaha tidak akan ragu dan khawatir melepaskan sebagian kepemilikan perusahaan kepada publik,” kata Elisabeth.

(Baca: Perusahaan Milik Anggota Kadin yang Melantai di BEI Masih Minim)

Semakin banyak perusahaan yang menawarkan saham ke publik, lanjut dia, akan meningkatkan manajemen pengelolaan perusahaan. Selain itu, kata dia, debitur juga dapat meningkatkan kinerja mereka.

"Dalam mendukung penguatan BEI, kami berkomitmen melalui peran anak usaha, yakni Mandiri Sekuritas," kata Elisabeth.

Selama 10 tahun terakhir, Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan 470 transaksi senilai Rp 108,5 triliun.

Secara khusus, Mandiri Sekuritas telah berkontribusi dalam 19 transaksi equity fundraising (6 IPO, 9 Rights Issue, dan 4 Placement) dengan total emisi sekitar Rp 15,8 triliun.

Adapun dalam sosialisasi yang tertutup bagi awak media ini, peserta mendapat materi mengenai ketentuan dan keuntungan bagi perusahaan yang terdaftar di pasar modal, termasuk proses perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO).

Materi sosialisasi tersebut akan diberikan oleh Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan dan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir.

Kompas TV Kenaikan IHSG menyebabkan harga saham domestik meningkat sehingga dana asing ramai – ramai menarik dana dari bursa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com