Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berly Martawardaya
Dosen

Dosen Magister Kebijakan & Perencanaan Kebijakan Publik (MPKP) di FEB-UI, Ekonom INDEF dan Ketua PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)

Kondisi Ekonomi Makro dan Prospek Investasi Saham di 2017

Kompas.com - 05/10/2017, 06:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

PADA Senin 2 Oktober 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh posisi tertinggi di 5.936 untuk lalu ditutup pada 5.914, yang merupakan titik tertinggi pada 10 tahun terakhir (lihat gambar di bawah).

Apabila seeorang membeli saham senilai Rp 10 juta pada Oktober 2008, yang nilainya mengikuti IHSG, lalu menjualnya pada awal Oktober 2017, maka dalam 10 tahun investasinya akan naik 530 persen lipat menjadi Rp 53 juta. Jauh lebih tinggi dari deposito di bank.

Bila kita mengambil time frame yang lebih pendek dari Oktober 2015, maka investasi serupa akan naik 44 persen lebih tinggi, menjadi Rp 14,4 juta, yang jelas lebih tinggi dari deposito di bank mana pun di Indonesia dalam kurun waktu yang sama.

IHSG Pergerakan IHSG 10 Tahun Terakhir

Tentunya pertanyaan lanjutan kapan saat paling tepat untuk membeli dan menjual sulit dijawab dengan sangat akurat karena melibatkan faktor serta seni dan feeling dalam melakukan trading.

Wuryandani (2011) serta Sapar, Suhadak, dan Hidayat (2015) yang menemukan bahwa IHSG berkorelasi erat dengan BI rate, nilai tukar rupiah dan index pasar saham regional khususnya di ASEAN dan Hong Kong.

Kondisi ekonomi makro

BI reverse repo rate sudah mengalami penurunan cukup signifikan dari 5,5 persen di Mei 2016 menjadi 4,25 persen di September 2017.

Dalam teori ekonomi, penurunan BI rate akan juga menurunkan tingkat bunga perbankan walau terdapat time lag beberapa bulan.

Investor yang menalami penurunan tingkat return di perbankan akan melakukan switching ke instrumen investasi lain khususnya saham dan sektor riil.

BI rate pada sisi lain terkait erat dengan tingkat inflasi. Undang Undang Bank Indonesia memberikan mandat utama pada BI untuk menjaga nilai rupiah baik di dalam negeri (inflasi) atau luar negeri (nilai tukar).

Gambar berikut menjabarkan inflasi bulanan Indonesia pada tahun 2014-2017. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi Januari–September tahun 2017 sebesar 2,63 persen telah turun signifikan dari  3,65 persen di 2014 dan 3,07 di 2014 walau masih lebih tinggi dari inflasi periode serupa di 2016 sebesar 1,95 persen.

Inflasi Bulanan 2014-2017. Sumber data: BPSKOMPAS.com Inflasi Bulanan 2014-2017. Sumber data: BPS
Pada prinsipnya, BI rate harus diatas tingkat inflasi sehingga menjadi inflasi menjadi batas bawah BI rate. Bila tingkat inflasi menurun dan bisa ditekan maka BI rate juga bisa turun sebagaimana telah terjadi dalam 18 bulan terakhir.

Selain memacu investasi ke pasar modal, penurunan BI rate juga mendorong pertumbuhan sektor riil. Menurunnnya, cost of capital meningkatkan demand terhadap bank loan yang lalu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks Asean, maka penurunan cost of capital menjadi lebih penting karena akan mengurangi selisih competitiveness dengan negara Asean 5 lainnya sudah lama tingkat bunga referensi bank sentralnya  pada kisaran 2-3 persen. Policy rate di Monetary Authority of Singapore bahkan sudah sejak sub prime mortgage 2009 di bawah 1 persen.

IHSG dan IPO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com