Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawati Jepang Meninggal Setelah Lembur 159 Jam

Kompas.com - 06/10/2017, 11:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang wartawati stasiun televisi Jepang NHK dikabarkan tewas karena kelelahan bekerja. Reporter politik berusia 31 tahun itu tewas karena gagal jantung yang disebabkan bekerja dalam durasi yang terlalu lama.

Mengutip CNN Money, Jumat (6/10/2017), menurut laporan NHK, Miwa Sado telah bekerja lembur selama 159 jam selama sebulan sebelum akhirnya meninggal dunia.

Peristiwa sebenarnya terjadi pada tahun 2013 silam, namun baru terungkap ke publik pada pekan ini. Pihak NHK sendiri menyatakan menanggapi kematian karyawannya dengan sangat serius dan berjanji bakal mengubah cara kerja para reporternya.

Jepang dikenal karena budaya kerjanya yang sangat keras. Selama bertahun-tahun, Jepang telah menanggulangi dampak kelelahan bekerja terhadap kesehatan para karyawan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2016 lalu menemukan fakta mencengangkan, yakni 1 dari 5 karyawan di Jepang berisiko meninggal dunia karena kelelahan bekerja.

Jam kerja yang berlebihan masih menjadi masalah besar di Jepang hingga menyebabkan kematian, atau dikenal dengan istilah karoshi.

Pada tahun 2015 lalu, seorang karyawati Jepang bernama Matsuri Takahashi tewas karena bunuh diri. Keputusan Takahashi untuk mengakhiri hidupnya lantaran kelelahan dalam bekerja.

Regulator Jepang menemukan bahwa ia bekerja dalam durasi yang sangat lama di sebuah agensi periklanan. Takahashi tercatat bekerja lembur selama 105 jam sebulan sebelum tewas.

Jadwal kerja yang ekstrim diyakini menjadi pemicu Takahashi melakukan bunuh diri. CEO perusahaan Takahashi bekerja kemudian memutuskan untuk mundur karena kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com