LONDON, KOMPAS.com – Arab Saudi melakukan pemangkasan ekspor minyak per November 2017. Hal itu menyebabkan harga minyak kembali terkerek naik di atas level 56 dollar AS per barrel pada Selasa (10/10/2017).
Komentar dari pejabat OPEC yang menyatakan harga minyak sedang menuju tahap keseimbangan semenjak kelebihan pasokan selama bertahun-tahun juga memperkuat harga minyak dunia.
Arab Saudi memangkas ekspor minyak per November sebesar 560.00 barrel per hari (bpd). Hal ini sejalan dengan komitmen mereka terhadap pakta pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC.
Di AS, sejumlah kilang produksi minyak masih belum beroperasi akibat badai Nate, mendorong berkurangnya pasokan minyak.
“Harga terdorong karena berita Arab Saudi berencana untuk mengurangi pengiriman minyak ke pelanggan pada bulan November,” ujar analis Commerzbank, Carsten Fritsch di Frankfurt, seperti dikutip dari Reuters.
Berdasarkan patokan harga internasional, harga minyak mentah acuan Brent LCOc1 naik 32 sen menjadi 56,11 dollar AS per barrel. Sedangkan harga minyak mentah acuan AS, naik 29 sen menjadi 49,87 dollar AS per barrel.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen non-OPEC lain juga memangkas jumlah produksi sebesar 1,8 juta bpd sampai Maret 2018 untuk mengurangi pasokan.
OPEC yakin bahwa keseimbangan pasar akan lebih cepat terjadi dengan penurunan ekspor minyak dan juga dengan pertumbuhan permintaan global yang leboh kuat dari perkiraan.