Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Berencana Lelang Rute Kalstar

Kompas.com - 12/10/2017, 18:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melelang rute maskapai Kalstar Aviation ke maskapai lain. Hal ini dilakukan, jika Kalstar Aviation tidak bisa membenahi masalah finansial.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso menjelaskan, terdapat lima rute Kalstar Aviation yang akan dilelang Kemenhub kepada maskapai lain. Lima rute tersebut semuanya berangkat dari Kalimantan.

"Kalau enggak bisa, akan kita lelang ke airline yang lain. Kita kan punya banyak maskapai. Yang berjadwal aja 14. Kita harus menjaga konektivitas," ujar Agus di komplek parlemen DPR, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Agus menuturkan, Kemenhub telah memberikan waktu selama tiga minggu untuk menjual aset yang dimiliki atau merger dengan maskapai. Namun, hingga kini pihak Kalstar Aviation belum menginformasikan kepada Kemenhub adanya merger atau penjualan aset.

"Kami sudah kasih kesempatan tiga minggu untuk menjual dengan beberapa keunggulan yang dia punya salah satunya rute. Sebenarnya rutenya bagus banget. Kalau enggak ada merger, rutenya nanti akan dialokasikan ke airline lain," jelas dia.

Sebelumnya, Kemenhub memberhentikan izin operasional Kalstar sejak 30 September 2017. hal ini diberikan karena, maskapai mempunyai masalah teknis, operasional, manajemen, dan finansial.

Dalam hal ini, Kalstar memiliki 13 unit pesawat. Tiga diantaranya merupakan pesawat dengan jenis Embraer 190-192, serta enam pesawat ATR-72-600 dan empat pesawat ATR 42-500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com