Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tidak Salah Saya Kritik PLN...

Kompas.com - 18/10/2017, 16:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, kritik yang tertuju kepada PT PLN (Persero) bukanlah hal yang salah. Bahkan, ia juga ikut mengkritik BUMN listrik tersebut.

“Tidak salah saya kritik juga PLN,” ujarnya dalam pemaparan capaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Menurut Luhut, PLN memang harus berkaca dan memperbaiki diri dari sisi korporasi. Sebagai BUMN tutur dia, PLN harus melakukan berbagai efisiensi.

Hal itu dinilai penting sehingga keuangan dan kinerja PLN bisa terdongkrak. Apalagi PLN menanggung beban berat dipundaknya terkait proyek listrik 35.000 MW.

(Baca: Program 35.000 MW Tak Akan Capai Target, Luhut Anggap Pemerintah Beruntung)

Menurut Luhut, salah satu cara agar PLN bisa efisien yaitu dengan memperbesar porsi swasta atau Independent Power Producer (IPP) di dalam sektor pembangunan pembangkit listrik.

Di Malaysia, Thailand, dan Filipina tutur Luhut, peran perusahaan swasta dalam menyediakan pasokan listruk sudah di atas 50 persen. Namun di Indonesia, perannya baru 24 persen.

“Kita harus tingkatkan sekarang IPP-nya supaya lebih efisien sehingga margin PLN juga lebih bagus dan PLN juga lebih sehat,” kata Luhut.

Sebelumnya, dalam suratnya tertanggal 19 September 2017, Menkeu Sri Mulyani menyatakan perlu ada penyesuaian target program 35.000 MW sebab PLN tidak mampu memenuhi pendanaan investasi dari cashflow operasi.

(Baca: Ada Potensi Sia-sia, Perlukah Sebagian Proyek 35.000 MW Dibatalkan?)

Kondisi keuangan PLN terus turun, seiring kian besarnya kewajiban untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang tak didukung pertumbuhan kas bersih operasi.

Selain itu, pendanaan internal PLN juga terbatas untuk melakukan investasi dalam rangka melaksanakan penugasan pemerintah. Mau tidak mau, PLN harus menggantungkan harapan pada pinjaman pihak lain.

Kompas TV Pemerintah Kaji Ulang Proyek Listik 35.000 MW


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com