Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Program 35.000 MW Tak Akan Capai Target, Luhut Anggap Pemerintah Beruntung

Kompas.com - 18/10/2017, 16:15 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, target pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt tidak akan tercapai pada 2019. Meski begitu, ia justru menilai pemerintah beruntung.

“Kami beruntung sebenarnya,” ujarnya di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Pemerintah memperkirakan, realisasi pembangunan pembangkit listrik hanya akan ada diangka 22.000-25.000 MW pada 2019. Sementara untuk mencapai 35.000 MW, diperkirakan masih membutuhkan waktu hingga 2022.

Menurut Luhut, bila proyek pembangunan 35.000 MW rampung pada 2019, maka akan terjadi pasokan yang berlebih. Hal itu terjadi karena permintaan listrik tidak sebesar yang diperkirakan.

(Baca: Ada Potensi Sia-sia, Perlukah Sebagian Proyek 35.000 MW Dibatalkan?)

Dalam kata lain, listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik 35.000 MW berpotensi sia-sia atau tidak terpakai karena tidak adanya permintaan listrik yang cukup.

“Itu (kelebihan pasokan listrik) juga enggak bagus karena kita (PLN) punya kewajiban pembayaran juga,” kata Luhut.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan hal yang sama dengan Luhut. Adan potensi kesia-siaan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.

Menurut Darmin, berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) permintaan listrik tidak setinggi yang diasumsikan saat pencanangan program 35.000 MW.

Bahkan kata Darmin, permintaan listrik justru mengalami negatif pada kuartal III-2017 lalu. Padahal pertumbuhan ekonomi tetap terjaga positif.

Kompas TV Pemerintah Kaji Ulang Proyek Listik 35.000 MW


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+