Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Sri Mulyani Ingin Pembiayaan Ekspor UKM Diperluas

Kompas.com - 29/10/2017, 11:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin agar sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mendunia. Caranya, porsi pembiayaan kepada UKM ditingkatkan atau pembiayaannya diperluas.

"Saya minta porsinya dinaikkan dari 12 persen sekarang menjadi 20 hingga 25 persen," ujar Ani seusai menghadiri peringatan sewindu Indonesia Eximbank di Semarang, Sabtu (28/10/2017) malam.

Menkeu ingin agar Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) itu dapat menyerap lebih banyak UKM untuk dikirim keluar negeri.

UKM yang dapat dibiayai, sambung dia, UKM potensial yang sebelumnya dibina oleh Kementerian maupun Pemerintah Daerah.

"Jadi LPEI tidak perlu cari UKM baru, tapi peningkatan UKM yang dapat bantuan, dan program dari berbagai kementrian, itu diidentifikasi dikombinasi dengan pemda," tambahnya.

Baca juga : Strategi Sri Mulyani Agar Produk Pertanian Dapat Dikirim ke Luar Negeri

Setelah mendapat data UKM lalu dikombinasikan induk dilakukan kerja bersama. Selanjutnya, jika sudah mulai berkembang dan mengarah ke ekspor, LPEI tinggal bekerjasama dengan Bea Cukai untuk memfasilitasi pengiriman ekspor.

"Nanti kalau itu dilakukan bersama-sama kita dapat kerjasama dengan bea cukai untuk mempermudah, mulai pembukaan ekspor, bahan baku, atau mekanisme ekspornya. Saya ingin kerjasama dengan stake holder lainnya," tambahnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly sebelumnya mengatakan, sejak didirikan pada 2009, Eximbank terus menyalurkan kredit baik kepada UKM atau pihak lain untuk keperluan ekspor.

Baca juga : Genap Sewindu, Aset Eximbank Kini Tembus Rp 108 Triliun

Selama 8 tahun, sejumlah aset, pembiayaan, penjaminan angkanya selalu meningkat. Sinthya merinci aset lembaga itu misalnya dari modal Rp 8 Triliun sejak berdiri, kini menjadi Rp 108 Triliun.

Dari sektor pembiayaan, Eximbank telah menyalurkan kredit ekspor hingga Rp 98 triliun dari semula Rp 9 Triliun. Sektor penjaminan juga tumbuh dari semula Rp 300 Miliar kini bernilai Rp 9 Triliun. Sementara sektor asuransi yang sebelumnya bernilai aset nol kini telah beromset Rp 10 Triliun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com