Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin: Industri Kelapa Sawit Berperan Entaskan Kemiskinan

Kompas.com - 02/11/2017, 15:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan industru kelapa sawit berperan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dia mengungkapkan sebanyak 14 juta keluarga menggantungkan hidupnya di industri kelapa sawit.

Seperti diketahui, pada 2016 kelapa sawit dan produk turunannya menyumbang nilai ekspor sebesar 17,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 240 triliun, naik 8 persen dari tahun sebelumnya.

"Industri kelapa sawit) sangat berperan pengentasan kemiskinan dan juga pengembangan area terpencil. Artinya, daerah yang tadinya belum tersentuh pembangunan, kini tersentuh," ujar Darmin dalam Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) di Bali Nusa Dua Conference Center, Bali, Kamis (2/11/2017).

Darmin menuturkan, industri kelapa sawit berbeda dengan yang industri perkebunan lainnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menjelaskan, dalam industri kelapa sawit telah mempunyai mekanisme kerja sama antara perusahaan besar dengan petani untuk mendapatkan bibit unggul kelapa sawit.

"Sehingga itu dasarnya karena perkebunan kelapa sawit cukup berarti bagi perkebunan besar. Kalau kita lihat karet dan lain-lain, tidak ada perkebunan besar.Jadi yang lain tidak adanya perkebunan besar membuat kita tdk bs melahirkan mekanisme yg baik utk menghasilkan bibit yang baik dan praktek perkebunan yang baik," jelas dia.

Meski demikian, Darmin menilai industri sawit masih banyak mengalami banyak masalah, yang mana salah satunya mengenai lahan. Oleh karena itu, pemerintah ikut menyelesaikan masalah tersebut dengan peremajaan lahan atau replanting perkebunan lahan sawit.

Darmin pun berharap dengan adanya replanting dapat meningkatkan produksi kelapa sawit.

"Selain itu, kita perlu perkuat dan percepat pelaksanaan ISPO, standar kelapa sawit Indonesia. Dan, saat ini pemerintahjuga telah akan mengeluarkan aturan untuk selesaikan konflik pertanahan," kata dia.

"Dengan semua itu, kami percaya bahwa dalam beberapa tahun ini, kita bisa mengubah wajah perkebunan kelapa sawit Indonesia. Sehingga kita bisa semakin tegak untuk hadapi dinamika dan masalah di dunia internasional," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com