Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Asia, 1 Miliarder Baru Lahir Tiap 2 Hari

Kompas.com - 04/11/2017, 15:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pada tahun 2016, total kekayaan miliarder di seluruh dunia naik menjadi 6 triliun dollar AS. Adapun sebuah studi yang dilakukan UBS menemukan bahwa ada 1 miliarder baru yang muncul di Asia setiap 2 hari.

Mengutip CNBC, Sabtu (4/11/2017), riset tersebut memaparkan adanya peningkatan kekayaan miliarder sebesar 17 persen secara tahunan tersebut didorong meningkatnya jumlah miliarder di Asia.

Selain itu, peningkatan juga didorong menggeliatnya pertumbuhan di sektor material, industri, keuangan, dan teknologi.

"Secara tidak langsung, Anda bisa beranggapan dan menyatakan bahwa pemerintah, regulator, dan bank sentral berkontribusi terhadap penciptaan kekayaan," ungkap Josef Stadler, Global Head di UBS.

Bank sentral AS Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sejak Desember 2015. Namun demikian, kisaran suku bunga acuan yang saat ini mencapai 1 hingga 1,25 persen secara historis masih rendah.

Meskipun sejumlah bank sentral lainnya juga bergabung dengan The Fed yang secara gradual menormalisasikan kebijakannya, beberapa bank menjadi frustrasi dengan pendekatan pengetatan kebijakan moneter dari beberapa bank sentral lainnya di dunia.

UBS melaporkan bahwa AS masih memiliki konsentrasi kekayaan bilianer terbesar di dunia. Namun, jika tren yang ada saat ini berlanjut, maka miliarder Asia bisa melampaui miliarder AS dalam 4 tahun.

Ketika ditanya apakah lonjakan kekayaan miliarder telah menyebabkan para orang super tajir tersebut semakin tidak terhubung dengan masyarakat, namun Stadler menyatakan hal sebaliknya malah yang terjadi.

"Kita lihat ada jembatan antara kapitalisme dan altruisme. Jika melihat faktanya, 1.500 miliarder mempekerjakan secara langsung atau tidak langsung lebih dari 28 juta orang," jelas Stadler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com