Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Investasi Taiwan, Standard Chartered Gandeng BKPM

Kompas.com - 09/11/2017, 07:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan menjadikan Indonesia sebagai satu dari sejumlah negara di Asia Tenggara yang dianggap punya potensi untuk berinvestasi.

Jalannya investasi Taiwan ke Indonesia akan diakomodasi oleh Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) yang sudah terlebih dahulu kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Bentuk upaya yang dilakukan, salah satunya, dengan menyelenggarakan forum-forum pertemuan investor dengan menghadirkan lembaga-lembaga negara terkait," kata Country Head Corporate Affairs SCBI Dody Rochadi kepada pewarta, Rabu (8/11/2017).

Dody juga menyebut pihaknya turut membentuk tim ahli dalam rangka membangun jaringan dan kerja sama bisnis internasional. Hal itu dimungkinkan karena SCBI memiliki jaringan berupa lebih dari 1.000 kantor cabang dan outlet yang tersebar di 69 negara.

(Baca: Kasus Mega Transfer Rp 19 Triliun, Singapura Investigasi Standard Chartered)

Peran BKPM sendiri adalah untuk memberi pemahaman kepada para investor dan kemudahan berinvestasi melalui cara yang telah ditentukan sebelumnya.

Dody mengungkapkan, berdasarkan data BKPM, per realisasi investasi Taiwan di Indonesia per kuartal III di 99 proyek mencapai 41,3 juta dolar AS.

Pemerintah Taiwan sendiri memiliki garis kebijakan luar negeri utama yang dinamakan sebagai New Southbond Policy. Ada empat fokus utama pada pelaksanaan kebijakan tersebut, yaitu ekonomi dan kerja sama perdagangan, pertukaran bakat, berbagai sumber daya, dan konektivitas regional.

"BKPM mendorong investor Taiwan untuk merealisasikan komitmen investasi sesuai rencana lewat pembangunan industri semikonduktor, kimia, komunikasi, dan mesin di Indonesia. Di satu sisi, BKPM juga akan terus memberi kemudahan layanan perizinan investasi, salah satunya layanan izin tiga jam," ujar Dody.

Kompas TV Kritik pengusaha ini menjadi ironi karena peringkat kemudahan investasi Indonesia meningkat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com