Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Garam Nasional Tembus 1,2 Juta Ton

Kompas.com - 09/11/2017, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi garam nasional secara keseluruhan hingga minggu pertama November 2017 diprediksi sebesar 1,2 juta ton.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (9/11/2017), kemungkinan masa panen garam tahun ini akan berakhir pertengahan bulan ini.

"Produksi total sampai saat ini mencapai 1,2 juta ton sudah dihitung dengan milik PT Garam," ujar Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), Jakfar Sodikin, Kamis (9/11/2017).

Angka tersebut dinilai masih dapat memenuhi kebutuhan garam hingga Februari 2018. Sementara musim panen pada tahun 2018 diperkirakan berlangsung pada bulan Juni 2018.

Namun, kelangkaan garam akibat gagal panen seperti tahun 2017 ini dinilai tidak akan terjadi. "Tahun depan diperkirakan produksi garam tinggi, minimal normal," terang Jakfar.

Saat ini garam rakyat sudah kembali normal dan dibeli oleh industri pengolah garam. Di sisi lain, harga terus turun, yang saat ini sebesar Rp 2.700 per kilogram (kg).

Jakfar bilang, tidak semua industri bisa menggunakan garam rakyat. Oleh karena itu impor garam industri masih harus dilakukan.

Industri yang membutuhkan garam dengan kadar Natrium Clorida (NaCl) yang tinggi tidak dapat dipenuhi oleh petani rakyat. Meski begitu, untuk industri makanan seperti makanan ringan atau industri pakan ternak masih bisa menggunakan garam rakyat.

Asal tahu saja, kadar NaCl untuk garam industri di atas 97 persen. Sementara kandungan NaCl untuk garam konsumsi hanya sebesar 94,7 persen.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Produksi garam nasional sudah capai 1,2 juta ton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com