Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Ternak, Astra Agro Lestari Datangkan Ribuan Sapi Australia

Kompas.com - 11/11/2017, 07:40 WIB
Bernardin Mario P. N.

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - PT Astra Agro Lestari Tbk mengucurkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk mengembangkan bisnis peternakan sapi di Kalimantan Tengah.  Emiten berkode AALI ini bahkan sudah mendatangkan ribuan sapi dari luar negeri.

“Sejauh ini total sapi yang sudah diimpor sekitar lebih dari 7.000 ekor sapi,”  uda Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa dalam Workshop Wartawan Pasar Modal, di Cipanas, Kamis, (9/11/2017).

Sapi-sapi yang diimpor dari Australia ini dikembangkan menjadi dua jenis, yakni untuk pembibitan dan untuk penggemukan.

Santosa mengatakan untuk pembibitan, hingga saat ini sudah mulai menghasilkan hanya saja masih belum bisa dijual.

Baca juga : Mentan: Kita Sudah Ekspor Sapi dan Ayam, Juga Babi

“Targetnya nanti kompetensi pembibitan sapi kualitasnya bisa sama dengan kompetensi pembibitan kelapa sawit kami sehingga bisa menghasilkan bibit-bibit sapi yang berkualitas di Indonesia,” jelas Santosa.

Dia menyebutkan, tahun depan pihaknya akan mengimpor sapi sebanyak 4.000 ekor.

Hingga kuartal III 2017 AALI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,406 triliun naik 22,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara pendapatan bersih mencapai Rp 12,492 triliun. Naik 30,3 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kompas TV Sapi ini menjuarai lelang dan dibeli pada angka Rp 125 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com