Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Bisnis E-Commerce Ancam Keberadaan Gerai Ritel Modern

Kompas.com - 13/11/2017, 17:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pihaknya melihat ada pertumbuhan bisnis e-commerce atau belanja online di Indonesia hingga tahun 2017.

Meski tingkat pertumbuhannya belum terlalu tinggi, ada konsistensi yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ini pelan tapi pasti, dan ke depan akan mengancam keberadaan gerai-gerai ritel modern yang sudah ada sebelumnya.

"Meskipun online mungkin masih kecil secara absolut, tetapi growing, makin tumbuh dan ini banyak langsung head to head dengan industri ritel, karena barang yang dijual adalah yang biasa ada di industri ritel," kata Bambang melalui konferensi pers di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).

Baca juga : Gerai Ritel Berguguran, Bos Tokopedia Bantah E-Commerce Penyebabnya

Bambang memaparkan data mengenai prospek bisnis e-commerce per Januari 2017 yang bersumber dari asosiasi industri e-commerce Indonesia atau IdEA.

Data tersebut menampilkan bahwa jumlah mereka yang berbelanja secara online atau e-commerce dari 2016 hingga Januari 2017 sebesar 25 juta orang. Kemudian, penetrasi e-commerce terhadap total populasi di Indonesia mencapai 9 persen.

"Lalu total value-nya 5,6 miliar dolar AS, dan average revenue mencapai 228 dolar AS per orang," tutur Bambang.

Hal lain yang turut jadi perhatian adalah tingginya penggunaan uang elektronik atau e-money di tahun 2017.

Baca juga : E-commerce Dinilai Bukan Penyebab Lesunya Ritel Konvensional

 

Jika kedua fakta itu disandingkan, menurut Bambang, dapat diindikasikan bahwa orang-orang mulai terbiasa dengan sistem e-commerce yang metode pembayarannya menggunakan uang elektronik.

"Betapa tingginya orang yang belanja online untuk pakaian, kosmetik, alat elektronik, bahkan untuk memesan travel, dan seterusnya," tutur Bambang.

Dia juga menyinggung sejumlah gerai ritel besar di Amerika Serikat yang tutup karena tidak bisa menahan industri digital yang menjalankan bisnis serupa.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengkaji lebih lanjut fenomena ini supaya pemerintah bisa mengambil kebijakan dalam rangka menyikapi perkembangan digital yang semakin cepat dari hari ke hari.

Baca juga : Tak Hanya di Indonesia, Gerai Ritel di AS Pun Berguguran

Kompas TV Seven Eleven di Indonesia Tinggal Kenangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com