Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Hentikan Hubungan Perdagangan dengan Korea Utara

Kompas.com - 18/11/2017, 14:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura memutus semua hubungan perdagangan dengan Korea Utara.

Mengutip BBC, Sabtu (18/11/2017), Bea dan Cukai Singapura menyatakan, perdagangan barang-barang komersial dari dan ke Korea Utara dilarang mulai 8 November 2017 lalu. Pihak yang melanggar akan dijatuhi denda atau hukuman kurungan hingga 2 tahun.

Langkah tersebut dilakukan seiring dengan diberlakukannya sanksi PBB setelah Korea Utara menjalankan uji nuklir keenam kalinya. Adapun sebagian besar perdagangan Korea Utara dilakukan dengan China, pendukung ekonomi terbesar negara itu.

Sanksi terbaru dari PBB menyasar sejumlah perusahaan dan individu. Ini termasuk dua bisnis di Singapura.

Baca juga: Kasus Mega Transfer Rp 19 Triliun, Singapura Investigasi Standard Chartered

Pada Januari 2016, sebuah perusahaan Singapura dikenakan denda sebesar 125.700 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar. Pasalnya, perusahaan itu memfasilitasi pengiriman senjata dari Kuba ke Korea Utara setelah penyidik menemukan bahwa Chinpo Shipping Company dikenakan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Ketegangan di semenanjung Korea memanas puncak pada tahun ini setelah Pyongyang berulang kali melakukan uji misil. Uji ini termasuk pengujian 2 rudal jarak jauh yang terbang melewati wilayah Jepang.

PBB dan AS berharap sanksi yang dijatuhkan bakal menghambat Korea Utara untuk secara agresif pengembangkan program senjata. Meskipun demikian, Singapura masih menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Utara dan kedutaan besar negara itu masih beroperasi di kawasan finansial Singapura.

Kompas TV Penggunaan telepon seluler yang tidak terkontrol membuat pemerintah di negara - negara ini mengeluarkan aturan ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com