Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengacara Novanto yang Suka Belanja Miliaran Rupiah, Ini Kata Dirjen Pajak

Kompas.com - 28/11/2017, 22:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pengakuan Pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi tentang hidupnya yang suka bermewah - mewah menjadi perhatian berbagai kalangan. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bisa menghabiskan uang Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar dalam sekali berkunjung ke luar negeri.

Lalu bagaimana sikap Direktorat Jenderal (Ditjen) pajak terkait pengakuan itu?

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Ken Dwijugiasteadi mengatakan, pengakuan Fredrich itu sebagai self assesment terhadap harta yang dimilikinya. Dengan demikian, petugas tidak perlu lagi menelusuri harta yang dimilikinya.

"Dia ngaku sendiri kok. Ngapain ditelusuri. Itu kan self assesment," katanya seusai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Sinergi Tiga Pilar "Direktorat Jenderal Pajak, Konsultan dan Akademisi untuk Meningkatkan Tax Compliance melalui Inklusi Kesadaran Perpajakan" di Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Selasa (28/11/2017).

Baca juga: Pengacara Novanto: Saya Suka Mewah, Sekali ke Luar Negeri Minimal Rp 5 M

Ken menyebutkan, pengakuan Fredrich itu adalah sebuah pernyataan. Pihaknya tinggal mencocokkannya dengan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak yang dilaporkannya.

"Dia sudah men-declare sendiri, mengaku sendiri kalau dia belanjanya segini. Tentunya kita cocokin lah. Masukin SPT atau enggak, selesai," katanya.

Namun Ken enggan menjawab apakah pajak yang dibayarkan oleh Fredrich sudah sesuai dengan harta yang dimilikinya sesuai dengan pengakuannya yang bisa menghabiskan uang sebesar Rp 5 miliar sekali ke luar negeri.

"Itu kewenangan kita ya. Kita tidak bisa mengatakan, pajak kalian sekian, pajak kamu, enggak," katanya.

Baca juga: Sri Mulyani: Saya Senang kalau Makin Banyak Orang Menceritakan Dia Kaya...

Meski begitu, pihaknya mengaku sudah menindaklanjuti pengakuan itu. "Sudah kita lakukan dengan SOP. Enggak perlu dipangil, datangin saja. Dikasih kuesioner, sudah, selesai," katanya.

Untuk diketahui, Fredrich mengakui bahwa dirinya suka bermewah-mewah. Ia mengaku bisa menghabiskan uang Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar sekali keluar negeri.

"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 miliar, Rp 5 miliar. Sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 Miliar juga saya beli," kata Fredrich seperti ditayangkan dalam akun YouTube Najwa Shihab pada Jumat (24/11/2017).

Kompas TV Kuasa hukum Setnov telah menyiapkan 8 - 10 nama saksi meringankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com