Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi November 0,20 Persen

Kompas.com - 04/12/2017, 14:40 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil perhitungan laju inflasi Indonesia pada November 2017 ini di level 0,20 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga sejumlah komoditas. Beberapa di antaranya adalah komoditas pangan seperti cabai merah, beras, bawang merah dan daging ayam ras.

Dengan demikian perkembangan laju inflasi tahun kalender Januari hingga November 2017 sebesar 2,87 persen. Sementara inflasi tahunan November 2017 sebesar 3,30 persen year on year (YoY).

"Inflasi November 2017 lebih rendah dari inflasi November untuk tiga tahun sebelumnya atau sejak November 2014," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (4/12/2017).

Dia menjelaskan, pada November 2014 inflasi mencapai angka 1,5 persen; pada November 2015 inflasi mencapai angka 0,21 persen; sedangkan pada November 2016 inflasi mencapai angka 0,47 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dipantau BPS, terdapat 68 kota yang mengalami inflasi dan 14 kota yang mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,80 persen dan inflasi terendah terjadi di Bekasi dan Palopo, masing-masing sebesar 0,02 persen.

Adapun deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,74 persen dan deflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen.

"Masih ada satu bulan lagi di Desember, kami berharap harga-harga tetap terkendali sehingga inflasi tahunan bisa penuhi target yang ditetapkan," pungkas Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com