Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketika Ekonomi Tumbuh Tinggi, Ada Tendensi Rasio Gini Meningkat"

Kompas.com - 12/12/2017, 19:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan rasio ketimpangan atau gini ratio, baik antarpenduduk maupun antarwilayah. Penurunan rasio ketimpangan tersebut berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, penurunan rasio ketimpangan bukan hal yang mudah. Pasalnya, dalam perjalanannya, ada dua kecenderungan yang terjadi di Indonesia terkait ketimpangan.

"Pertama, ketimpangan di Indonesia sangat mudah naiknya. Kedua, ketika ekonomi tumbuh tinggi, ada tendensi rasio gini meningkat," kata Bambang pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Bambang memberi contoh kondisi ekonomi yang tumbuh tinggi adalah ketika periode tahun 1990-an dan periode "booming" komoditas hingga tahun 2011 lalu. Saat itu, rasio ketimpangan melompat hingga ke angka 0,41.

Baca juga: Lima Langkah Pemerintah Atasi Ketimpangan Sosial

Ia menjelaskan, rasio ketimpangan sebesar 0,41 adalah kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, rasio ketimpangan sebesar 0,4 sudah dikategorikan sebagai lampu kuning.

"Dari 2010-2011 itu adalah puncak commodity booming. Pertumbuhan ekonomi 2011 adalah yang tertinggi setelah krisis 1998, yaitu 6,5 persen. Mungkin karena kita semua excited (senang) dengan angka pertumbuhan ekonomi tinggi, kita lupakan rasio gini lompat ke 0,41," ujar Bambang.

Adapun ketika kondisi krisis, rasio ketimpangan cenderung rendah. Bambang menyatakan, upaya pemerintah dalam menurunkan rasio ketimpangan bukan berarti ingin kembali ke periode krisis.

Dalam dua tahun terakhir, rasio ketimpangan cenderung mengalami tren penurunan. Saat ini, rasio gini berada pada posisi 0,393.

"Kita harus mulai berpikir. Ada sesuatu yang harus dibenahi di struktur ekonomi kita," terang Bambang.

Pada tahun 2018 mendatang, pemerintah menargetkan rasio ketimpangan dapat berada pada posisi 0,38. Adapun target RPJMN, rasio ketimpangan dipatok berada pada posisi 0,36 pada tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Terbaru 29 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 29 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Detail Harga Emas Antam Senin 29 April 2024

Detail Harga Emas Antam Senin 29 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com