Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Aplikasi Online, Masyarakat Harus Dimudahkan Mengakses BPJS

Kompas.com - 20/12/2017, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi online ke depan seharusnya akan semakin memudahkan masyarakat menggunakan layanan BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Aplikasi terbaru untuk kemudahan layanan kesehatan masyarakat itu adalah P-Care BPJS.

Aplikasi yang dibuat oleh perusahaan teknologi informasi Medico tersebut dirancang untuk terhubung dengan semua rumah sakit di Indonesia yang melayani program BPJS.

"Fitur aplikasi ini akan berguna untuk klinik pratama yang bekerja sama dengan BPJS, terutama untuk memonitor pencapaian indikator yang dipersyaratkan dalam BPJS seperti Indikator Angka Kontak (AK), Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) serta Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)," ujar Chief Executive Officer (CEO) Medico, Grace Tahir, Senin (20/12/2017).

Untuk tujuan tersebut, pekan lalu Medico bersama Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKPI) cabang Jakarta Timur menggelar workshop dan pelatihan menggunakan aplikasi tersebut. Pelatihan itu diikuti lebih dari 80 klinik di bawah PKFI Jakarta Timur dan klinik-klinik pratama lainnya di Jakarta. 

"Ini adalah aplikasi sistem informasi pelayanan pasien berbasis web yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Bisa digunakan untuk memberikan kemudahan akses data ke server BPJS, baik itu pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi, sampai ke pelayanan laboratorium," ujar Grace. Menurut dia, dengan adanya sistem Medico tersebut sistem teknologi dan informasi di suatu klinik atau rumah sakit bisa lebih cepat.

Ketua PKPI Cabang Jakarta Timur, Huntal Napoleon, mengatakan ke depan seluruh klinik sudah bisa meningkatkan rasio kesehatan dengan teknologi seperti teknologi informasi database, pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi dan pelayanan laboratorium.

"Sebetulnya akan mempermudah kerja sama dengan BPJS. Untuk rencana memasukkan dan menginput data misalnya. Contoh, sebuah klinik punya 10.000 peserta BPJS misalnya, kalau input-nya salah atau data yang dimasukkan kurang lengkap, otomatis laporan bulan berikutnya ternyata cuma 7.000 peserta," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, setiap klinik yang sudah menggunakan layanan BPJS sebaiknya punya komputer dan akses internet agar bisa memakai sistem online. Hal tersebut untuk menghindari calon pasien kerja dua kali dalam memasukkan atau mencari data.

Dia mengatakan, sekitar 40 persen klinik di Jakarta tidak bisa diberikan izin karena tidak bisa memenuhi syarat dari BPJS. Salah satunya karena tidak punya akreditasi. Klinik yang tidak terakreditasi tidak akan mendapatkan izin dari BPJS.  

Karena ketatnya perizinan, banyak klinik di Jakarta tidak bisa melanjutkan izinnya sehingga ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com