JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Commuter Indonesia (KCI) memastikan tahun ini akan memperbanyak rangkaian KRL commuter line dengan formasi 12 kereta.
Hal ini dilakukan dalam rangka mengakomodasi tingkat pertumbuhan penumpang yang ditargetkan menjadi 320 juta penumpang sepanjang tahun 2018.
"Sedangkan rangkaian dengan formasi 8 kereta akan semakin kami kurangi," kata Direktur Utama PT KCI Muhammad Nurul Fadhila dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).
Fadhila merunut, dari 2016, formasi 8 kereta masih mendominasi layanan KRL Jabodetabek, yaitu sebanyak 38 rangkaian. Sedangkan untuk formasi 10 kereta ada 31 rangkaian dan formasi 12 kereta hanya 18 rangkaian.
Pada 2017, formasi 8 kereta dikurangi menjadi 28 rangkaian. Kemudian formasi 10 kereta ditambah menjadi 42 rangkaian, berikut dengan formasi 12 yang bertambah menjadi 20 rangkaian.
Untuk tahun 2018, PT KCI menargetkan menambah formasi 12 kereta menjadi 26 rangkaian, formasi 10 kereta jadi 43 rangkaian, serta formasi 8 kereta menjadi 22 rangkaian.
Bersamaan dengan rencana tersebut, PT KCI akan menempatkan seluruh formasi 12 kereta untuk rangkaian yang melayani lintas Duri-Tangerang dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi jumlah perjalanan KRL commuter line yang akan dikurangi ketika jadwal perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta ditambah.
Rencananya, pihak operator, PT Railink, akan menambah jadwal perjalanan KA bandara, dari 42 jadi 82 perjalanan per hari.
Rute layanan KA bandara sendiri memang bersinggungan dengan lintas Duri-Tangerang. Kereta bandara saat beroperasi penuh nanti akan diberangkatkan dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun BNI City atau Sudirman Baru, lalu menuju Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, kemudian baru ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.