Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Desa Tawarkan kerja Sama untuk Petani Jambu di Kendal

Kompas.com - 16/01/2018, 18:22 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  merasa prihatin dengan nasib petani jambu getas merah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Pasalnya, apabila musim panen tiba pada bulan Maret hingga April, harga jambu jatuh sampai Rp 300 per kilogram. Sehingga banyak petani yang tidak memanennya dan membiarkan jambu-jambu itu jatuh membusuk.

Kasubdin Kerja sama desa Kementrian Desa, Adityawarman menuturkan untuk mengatasi permasalahan itu pihaknya menawarkan kerja sama antara petani jambu dengan perusahaan pengolahan.

“Perusahaan membeli jambu kelas 2 dan 3 yang harganya murah. Sedang jambu yang kualitasnya baik, bisa dijual di pasar-pasar,”kata Aditya.

Aditya berharap, nantinya ada kerja sama antar desa penghasil jambu getas merah dan membentuk badan usaha bersama.

“Selain jambu, saya mendengar di Kendal ada juga kopi yang kualitasnya bagus, “ jelasnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kendal, Subaidi, menambahkan jumlah kebun jambu merah di Kabupaten Kendal ada sekitar 400 hektar.

Kebun-kebun itu tersebar di kecamatan Patean, Plantungan, Sukorejo dan Pageruyung. Ia berharap tawaran ini bisa menguntungkan petani. Sehingga harga jambu getas merah kualitas 2 dan 3 , bisa stabil meskipun pada musim panen. “Kasihan petani,” ujarnya.

Terkait dengan rencana ini, Subaidi meminta kepada pihak desa yang wilayahnya terdapat kebun jambu supaya membentuk Badan Usaha Milk Desa (BUMDes) bersama. Sehingga desa mempunyai penghasilan. “Ini untuk pemanfaatan dana desa,” akunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com