Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelaku Ekonomi kalau Wait and See Terus, Enggak Akan Jalan..."

Kompas.com - 24/01/2018, 17:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai tahun 2018 akan terjadi kegaduhan sebagai bagian dari dinamika politik menjelang Pilkada serentak dan Pilpres. Pilkada serentak di 171 wilayah kabupaten/kota akan terlaksana tahun ini, ditambah pemanasan menjelang Pilpres tahun 2019 mendatang.

"Jadi kita semua harus membiasakan diri dengan kegaduhan, karena kegaduhan itu adalah nama lain dari demokrasi," kata Burhan saat mengisi seminar bertajuk 'Bagaimana Bisnis di Tahun Politik' yang diselenggarakan oleh radio PAS FM di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018).

Meski dipastikan suasana akan gaduh, menurut Burhan tidak akan sampai pada kondisi kacau atau chaos seperti di negara lain ketika sama-sama menggelar pemilu. Burhan menekankan, sejak Indonesia memasuki masa reformasi sampai saat ini, belum ada sejarah pemilu yang sampai menimbulkan pertumpahan darah.

Dengan kondisi seperti itu, Burhan menilai seharusnya pelaku usaha tidak wait and see menyikapi tahun politik. Justru, jika pemerintah dan pengusaha tetap menjalankan perannya dengan maksimal, Burhan meyakini tingkat pertumbuhan ekonomi dapat melonjak lebih tinggi dibanding tahun 2017.

Baca juga: Tahun Ini, Ekonomi Indonesia Berskala 1 Triliun Dollar AS

"Pelaku ekonomi kalau wait and see terus, ya enggak akan jalan (usahanya)," tutur Burhan.

Imbauan bagi pengusaha agar tidak wait and see sudah sejak lama dipesankan juga oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi menganggap, Pilkada maupun Pilpres merupakan pesta demokrasi yang rutin digelar sehingga tidak perlu menunggu dan mengkhawatirkan dampak dari dinamika politik.

Jokowi juga meminta para pelaku usaha untuk membedakan antara kegiatan ekonomi dengan aktivitas politik. Dia pun menjamin jajarannya selaku pemerintah tetap fokus menjalankan tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan tanggung jawabnya.

Kompas TV Menkeu menyatakan secara umum stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terkendali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com