Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumatera Barat Perlu Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kompas.com - 24/02/2018, 12:43 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Barat menyatakan, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera Barat diperlukan sumber ekonomi baru disamping sektor pertanian, perkebunan dan perdagangan.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumatra Barat, Endy Dwi Tjahjono mengatakan, mengungkapkan, sektor pertanian di Sumatera Barat sudah sangat sulit dikembangkan di tengah keterbatasan lahan.

"Dibutuhkan sumber ekonomi baru, kalau pertanian sudah lahannya sudah tidak ada, dan perikanan juga," ujar Endy kepada wartawan di Padang, Jumat malam (23/2/2018).

Dengan demikian, lanjut Endy, perekonomian Sumatera Barat akan sangat bergantung pada pergerakan harga komoditas perkebunan. Jika harga komoditas turun signifikan, maka secara langsung akan berdampak pada laju ekonomi Sumatera Barat.

Baca juga: Sumber Ekonomi Baru Indonesia Ada di Tangan UMKM

Sementara itu, pihaknya menilai, pariwisata Sumatera Barat menjadi salah satu sumber potensi ekonomi baru yang perlu dikembangkan. "Yang potensial itu pariwisata potensinya besar tapi belum banyak investor masuk ke sini yang skala besar," ungkapnya.

Akan tetapi, minat investor untuk mengembangkan sektor pariwisata di Sumatera Barat masih belum maksimal karena terhambat oleh ketersediaan lahan.

"Kami ada penelitian berbagai macam kerja sama antara tanah ulayat dan investor, tetap saja susah menembus para pemangku adat ini. Jadi memang sangat sulit. Seperti di Mandeh nyaris seluruh kawasan dimiliki oleh Tanah Adat sehingga susah investor masuk," paparnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Barat, tahun 2017 ekonomi Sumatera Barat tumbuh 5,29 persen atau lebih tinggi dibandingkan 2016 yang sebesar 5,27 persen.

Sektor pertanian menjadi kontributor terbesar tumbuh menjadi 3,40 persen dari 2,01 persen pada 2016. 

"Jika pariwisata dikembangkan serius, ekonomi Sumbar bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan sekarang," kata dia. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com