Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagarde: Pikirkan tentang Indonesia Pintar...

Kompas.com - 27/02/2018, 13:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyoroti pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Namun demikian, agar pertumbuhan ekonomi bisa berkelanjutan, maka model pertumbuhan baru pun harus lebih inklusif.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyatakan, survei terbaru IMF menemukan bahwa ketika manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dibagi lebih luas, maka pertumbuhan akan lebih kuat, tahan, dan resilien.

"Sebagian besar negara-negara ASEAN berada pada posisi yang relatif kuat, karena mereka telah menggunakan kebijakan-kebijakan yang spesifik untuk membantu menurunkan ketimpangan pendapatan dalam tiga dekade terakhir," ungkap Lagarde dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bertajuk "New Growth Models in a Changing Global Landscape" di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Lagarde memberi contoh Thailand yang telah memperkenalkan jaring kesehatan semesta pada tahun 2001. Sementara itu, Filipina memperkenalkan bantuan tunai bersyarat pada 2008 dan Indonesia memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah melalui penggunaan uang elektronik berbentuk kartu.

Baca juga: Bos IMF: Dunia Bisa Belajar Gotong Royong dari Indonesia dan ASEAN

Menurut Lagarde, semua negara anggota ASEAN dapat mempertahankan pencapaian ini guna memastikan bahwa generasi berikutnya dapat terjamin masa depannya. Oleh karena itu, mengelola transisi demografi juga menjadi hal yang penting.

"Negara-negara dengan populasi muda yang terus bertumbuh seperti Indonesia dan Malaysia bisa memanfaatkan kesempatan ini, yakni dalam memanfaatkan bonus demografi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas," sebut Lagarde.

Pada saat yang sama, negara-negara seperti Thailand dan Vietnam bisa mulai mengambil langkah untuk memitigasi dampak populasi menua yang bergerak cepat. Caranya dengan memanfaatkan teknologi untuk mendorong produktivitas tenaga kerja.

Oleh karena itu, pada dasarnya IMF mendorong adanya prioritas dalam berinvestasi pada pembangunan manusia. Di sebagian besar negara ASEAN, ada ruang untuk meningkatkan belanja dalam sektor pendidikan.

"Pikirkan tentang Indonesia Pintar, program yang akan membantu lebih dari 20 juta anak untuk mengenyam pendidikan," tutur Lagarde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com