Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BJB Bagikan Dividen Rp 875,58 Miliar

Kompas.com - 01/03/2018, 11:00 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank BJB menyetujui pembagian dividen sebesar 55 persen dari laba bersih tahun 2017 atau sebesar Rp 875,58 miliar (Rp 90,3 per lembar saham).

Direktur Utama bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, pada 2017 bank pembangunan daerah tersebut membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,05 triliun dengan penguatan kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) menjadi 1,51 persen dibanding tahun lalu 1,69 persen.

“Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih bank BJB berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 3,52 persen (y-o-y)," ujar Ahmad Irfan, Kamis (1/3/2018).

Ahmad Irfan menjelaskan, penetapan dividen pay out ratio ini seiring dengan kinerja perusahaan positif dan tingginya rasio kecukupan modal. Besaran dividen tersebut telah memerhatikan kebutuhan perseroan.

Baca juga : Bank BJB Terbitkan Obligasi dengan Target Dana Rp 4,5 Triliun

Kepada pemegang saham, Ahmad Irfan melaporkan capaian kinerja pada 2017. Aset perseroan bank BJB di 2017 tembus menjadi Rp 114,98 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 102,32 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2017 meningkat 11 persen menjadi Rp 81,61 triliun. Sedangkan total kredit yang sudah disalurkan hingga akhir 2017 mencapai Rp 76,4 triliun atau naik 11,14 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Dari semua segmen kredit yang dimiliki, segmen kredit konsumer tercatat tumbuh sebesar 6,46 persen menjadi Rp 47,1 triliun (y-o-y). Selain itu, segmen komersial juga tumbuh signifikan sebesar 25,19 persen menjadi Rp 13,6 triliun," tuturnya.

Mengenai penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), Obligasi Berkelanjutan bank BJB Tahap 1 2017 senilai Rp 1,5 triliun dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan tahap 1 2017 senilai Rp 1 triliun atau totalnya Rp 2,5 triliun.

"Sisanya sebesar Rp 301,15 miliar, rencananya akan digunakan untuk ekspansi kredit 2018," ungkapnya.

Ketika ditanya tentang penyertaan modal, Ahmad Irfan menjelaskan, penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemegang saham lainnya akan dilakukan pada semester 2-2018.

Kompas TV Kenaikan suku bunga The Fed perlu direspons dengan tepat agar tak menimbulkan gejolak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com