Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerome Powell Diprediksi Akan Lanjutkan Kebijakan Yellen

Kompas.com - 01/03/2018, 19:08 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi memprediksi, Gubernur baru Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Jerome Powell akan melanjutkan berbagai kebijakan yang telah di buat oleh pendahulunya Janet Yellen.

Doddy mengatakan, arah kebijakan Powell tidak akan jauh berbeda dengan Yellen yang memiliki kehati-hatian dalam membuat kebijakan moneter.

"Kami melihatnya, Powell itu refleksi dari Yellen. Powell dari sisi policy seharusnya sama dengan Yellen yang cenderung hati hati dalam menyesuaikan kebijakan moneter," ungkap Doddy saat konferensi pers, di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Kendati demikian, BI melihat pidato perdana Powell dalam Kongres AS lalu cenderung memiliki sikap hawkish (agresif) sehingga menyebabkan gejolak di pasar keuangan global termasuk tekanan rupiah pada saat ini.

Baca juga: The Fed Pastikan Kenaikan Suku Bunga Secara Bertahap

"Powell ingin tunjukkan bahwa dia sudah tegas sebagai chairman. Kemarin yang dia sampaikan dalam pidato itu sebenarnya faktor yang kita tahu, ekonomi akan lebih baik, inflasi akan naik. Jadi tidak baru," sebutnya.

Sebelumnya, Pimpinan bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell menyatakan pihaknya tetap akan menaikkan suku bunga acuan secara gradual. Kebijakan ini dilakukan meski ada stimulus berupa pemangkasan pajak dan belanja pemerintah AS.

Mengutip Reuters, Rabu (28/2/2018), Powell menuturkan bank sentral akan menyeimbangkan antara risiko ekonomi yang overheating dan kebutuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan. Ini disampaikan Powell dalam pidatonya di hadapan Kongres.

Para pejabat The Fed mengantisipasi adanya 3 kali kenaikan suku bunga tahun ini. Powell pun tidak memberikan indikasi bahwa lajunya harus dipercepat.

"(Federal Open Market Comittee) akan terus menyeimbangkan antara menghindari ekonomi yang overheating dan mengarahkan inflasi harga ke 2 persen secara berkesinambungan," ujar Powell.

Ia menyatakan, inflasi masih di bawah target The Fed sebesar 2 persen. Dalam pandangan FOMC, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap akan menjadi solusi terbaik untuk menjaga tujuan-tujuan The Fed.

Testimoni yang disampaikan Powell untuk pertama kalinya sejak terpilih menjadi Pimpinan The Fed mengindikasikan bahwa reformasi pajak dan rencana ekspansi belanja pemerintah yang diluncurkan Presiden Donald Trump tidak akan langsung memberikan perubahan pada laju kenaikan suku bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com