Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Pelaku Kejahatan Perbankan, BRI Mengaku Ada Daerah yang Sulit Dimasuki

Kompas.com - 18/03/2018, 11:53 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengaku kesulitan untuk masuk ke sebuah daerah wilayah Sumatera. Daerah ini diduga merupakan markas pelaku kejahatan perbankan berupa penyedotan saldo melalui one time password (OTP).

Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan, di sebuah daerah tersebut, pelaku kejahatan perbankan telah membaur dengan penduduk.

"Pelaku kejahatan sudah kongkalikong dengan penduduk sekitar," kata Indra seperti dikutip dari Kontan, Minggu (18/3/2018).

Dia menyebutkan, daerah tersebut susah untuk dimasuki orang luar. Hal ini karena satu kampung tersebut diduga mayoritas terlibat kejahatan perbankan.

Baca juga: Buntut Skimming di Kediri, BRI Blokir Transaksi Luar Negeri Simpedes

Satu-satunya cara agar pelaku kejahatan di daerah tersebut bisa ditangkap adalah membawa pelaku keluar daerah. Namun hal itu tidak mudah. Saat ini BRI bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini.

Selain kasus skimming atau penggandaan data kartu debit, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) saat ini sedang menangani kasus penyedotan saldo melalui OTP.

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, penyedotan saldo dengan modus transaksi ini terjadi di perusahaan jasa pembayaran ayopop.com. Dalam kasus ini, nasabah menerima sms notifikasi OTP untuk bertransaksi di ayopop.com.

Padahal pengguna tidak menjadi pengguna e-commerce tertentu dan tidak sedang bertransaksi. Dalam hal ini pelaku kejahatan, sebelumnya telah mengetahui nama dan nomor ponsel korban kemudian mencoba melakukan transaksi di e-commerce dengan data yang dicuri tadi. (Galvan Yudistira)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Susahnya BRI masuk ke desa markas kejahatan perbankan

Kompas TV YLKI menyayangkan terjadinya pembobolan rekening bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com