Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Developer Games Indonesia Harus ke Luar Negeri agar Dapat Investor

Kompas.com - 21/03/2018, 18:00 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Asosiasi Game Indonesia (AGI) menilai, kesempatan untuk memamerkan karya di luar negeri merupakan hal penting bagi pengembang game Tanah Air. Pasalnya kebanyakan kesempatan untuk mewujudkan pengembangan game lebih besar di luar.

Hal ini terkait dengan cara pandang masyarakat Indonesia yang masih menganggap game sebagai piranti hiburan, bukan suatu bisnis yang memiliki industri. Apalagi ekosistem pendukung industri game, seperti sekolah desain, akses modal, serta lapangan pekerjaan terkait, masih sangat sedikit.

"Developer game Indonesia mesti ke luar negeri untuk bisa mendapat modal. Kalau di AS misalnya, mengeluarkan 500.000 dollar AS untuk investasi mengembangkan game itu biasa, tapi kalau di Indonesia sulit. Karena belum mengerti bahwa game itu ada bisnisnya, ada industrinya," kata Deputi Akses Permodalan AGI, Cipto Adiguna saat bincang dengan Kompas.com di AT&T Park, San Francisco, Selasa (20/3/2018).

Dia menambahkan, kebanyakan pemilik modal di Tanah Air hanya memandang game sebagai bentuk hiburan, bukan bisnis berpotensi tumbuh. Mereka jadi cenderung enggan mengalirkan modalnya untuk pembuatan game.

Baca juga: Potensi Industri Game Indonesia Rp 11 Triliun, Tapi Belum Tergarap

Lain halnya dengan di luar negeri, yang ekosistem industri game-nya sudah berkembang pesat. Di sana, para pemodalnya tidak segan mengalirkan dana untuk pengembangan game, karena mereka memahami nilai bisnis di baliknya.

"Di acara Game Connection ini misalnya, yang datang adalah orang-orang yagn memang mencari game untuk diterbitkan, mencari rekanan, dan sejenisnya. Sudah spesifik datang untuk bisnis. Begitu melihat game di sini, mereka langsung membayangkan bisa menjual berapa juta copy berapa besar potensinya," ujar Cipto.

Tentu saja ada sejumlah catatan. Menurut Cipto, tidak semua pengembang game lokal memiliki dana yang kuat untuk menampilkan karyanya di luar negeri. Meski kesempatan lebih besar, pada akhirnya mereka membutuhkan bantuan untuk bisa membukakan akses ke sana.

"Harapannya nanti pemerintah bisa dukung memberangkatkan lebih banyak pengembang game. Kalau di Game Connection America 2018 ini ada delapan, maka next semoga bisa ke Game Connnection Europe dengan lebih banyak orang. Kalau bisa pengembang game yang modalnya kecil, bisa dibantu pemerintah untuk berangkat, karena kan tidak semua sanggup berangkat sendiri," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com