Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Meteorologi, Penunjang Keselamatan Penerbangan

Kompas.com - 25/03/2018, 23:20 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Bandara Bintan BaruDok. Humas Ditjen Hubud Bandara Bintan Baru

KOMPAS.com -Alam merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam operasional penerbangan. Faktor alam, utamanya angin membuat sebuah pesawat bisa terbang. Namun demikian, penerbangan juga bisa terganggu karena fenomena alam, seperti hujan lebat, angin kencang, atau letusan gunung.

Oleh karena begitu berpengaruh dan sangat pentingnya faktor alam bagi penerbangan, maka perlu dicermati sedemikian rupa. Salah satu caranya dengan mempelajari dan mengembangkan keilmuan tentang alam dan membentuk suatu badan khusus untuk menangani hal tersebut.

Indonesia sendiri telah memiliki Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam suatu penerbangan, faktor meteorologi harus masuk dalam pembuatan rencana penerbangan (flight plan)

"Alam tidak bisa dilawan karena itu anugerah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah mengakrabi dan mempelajarinya sehingga bisa mendukung kegiatan sehari-hari manusia, termasuk penerbangan," kata Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, dalam siaran pers terkait hari Meteorologi Internasional yang diperingati setiap 23 Maret.

(Baca: Indonesia Peringkat 55 Keselamatan Penerbangan se-Dunia)

Ditjen Perhubungan Udara berterima kasih pada BMKG Indonesia yang selalu mendukung keselamatan operasional penerbangan. Selama ini, BMKG telah memberikan data-data alam seperti iklim dan cuaca, arah angin, curah hujan yang sangat penting dalam membuat rencana penerbangan.

Salah satu bentuk dukungan BMKG terhadap penerbangan adalah juga membuat stasiun pengamatan di bandara-bandara di tanah air.

Dahulu, BMKG berada di bawah Kementerian Perhubungan. Perubahan terjadi belakangan karena BMKG dituntut berperan lebih detail dan cakupan pelayanannya lebih luas, tidak hanya transportasi namun juga sektor pertanian. Maka, badan itu berdiri mandiri di luar Kementerian Perhubungan.

Menurut Agus, setiap penerbangan harus selalu memperhatikan faktor alam termasuk meteorologi ini. Untuk itu, Dirjen Perhubungan Udara menginstruksikan kepada seluruh airline termasuk para pilot, airnavigation dan airport operator untuk selalu mematuhi segala aturan dan SOP, manakala terjadi cuaca ekstrim dan harus mengutamakan tindakan keselamatan.

"Selama ini, BMKG selalu bekerjasama dan memberikan data-data yang baik dan benar kepada kami. Untuk itu, kami sebagai otoritas penerbangan nasional berterima kasih dan menyampaikan selamat hari Meteorologi Internasional. Semoga kerjasama yang sudah berjalan baik ini akan terjaga demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," ujarnya.

Tema hari Meteorologi Dunia ke-68  tahun ini yang dicanangkan World Meteorological Organization (WMO) yaitu "Weather Ready Climate Smart". Sementara, tema yang dicanangkan BMKG yaitu "Waspada Cuaca, Peduli Iklim untuk Masyarakat Selamat dan Sejahtera" dinilai sangat cocok untuk mendukung sektor penerbangan.

"Penerbangan memang memerlukan cuaca yang bagus dan ramah, sehingga bisa berlangsung dengan selamat. Kelancaran transportasi udara dengan penerbangan bisa ikut meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com