Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi E-Commerce di China dan Dampaknya Bagi Desa

Kompas.com - 18/04/2018, 14:09 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

HANGZHAO, KOMPAS.com - Penetrasi e-commerce di China sudah menyentuh ke pedesaan. Manfaat besar kehadiran e-commerce pun secara nyata dirasakan langsung oleh masyarakat desa.

Selasa (17/4/2018), Kompas.com berkesempatan mengunjungi salah satu desa yang merasakan betul manfaat e-commerce. Desa tersebut yakni Desa Bai Niu di Kabupaten Qianchuan, Provinsi Zhejiang.

Bai Niu merupakan Taobao Village yang paling dikenal di China. Taobao Village adalah desa yang terkait dengan program Rural Taobao dari perusahaan e-commerce raksaksa  China, Alibaba Grup.

Desa kecil di area pegunungan Lin'an itu hanya memiliki sekitar 500 keluarga dan sekitar 10 persen dari populasi penduduk desa menjual produk secara online melalui platform Alibaba.

Wakil Sekjen Pusat Pelayanan Perdagangan Online Desa Bai Niu atau Bai Niu Village Publik Service Center of Elektronic Commerce, Xu Bingbing (29) mengungkapkan, ada 68 toko di desanya yang memanfatkan layanan Taobao.

Saat berbincang, Bingbing menyempatkan diri untuk menunjukan grafik perkembangan ekonomi masyarakat di desa Bai Niu. Dari situ terlihat pengaruh besar e-commerce untuk ekonomi masyarakat desa.

Pada 2016 dan 2017, total penjulan online dari Desa Bai Nui mencapai 350 juta yuan atau sekitar Rp 766 miliar. Angka ini melonjak dari 2014 dab 2015 yang sebesar 200 juta yuan dan 300 juta yuan.

Melonjaknya nilai penjulan online berimbas kepada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Desa Bai  Nui.

Pada 2014 pendapatan per kapita Desa Bai Nui hanya 22.600 yuan atau Rp 49,5 juta. Sementara pada 2017, angkatnya melonjak jadi 30.718 yuan atau Rp 67,3 juta per kapita.

Jumlah pendapatan per kapita masyarakat Desa Bai Niu bahkan melampaui jumlah pendapatan di distrik tempat desa itu berada yakni Distrik Lin'An yang pendapatan per kapitanya hanya 28.096 yuan atau Rp 61,5 juta.

Sebagai warga lokal, Xu Bingbing juga ikut memanfaatkan e-commerce dengan menjual berbagai produk kacang kenari. Ia bersyukur kehadiran Taobao tak hanya membawa perubahan bagi desanya namun juga bagi anak-anak muda di desanya.

Kini para anak muda tak hanya bersandar di perkotaan, namun juga  tertarik membangun bisnis di desa-desa dengan memanfaatkan e-commerce. Hal itu pula yang dilakukan oleh Xu Bingbing.

Ia memilih untuk bekerja di desanya ketimbang harus pergi mencari rezeki di kota. Baginya, masa depan bisa pula dilihat dari pedesaan, tak melulu di kota.

"Saya memilih bekerja di desa karena sudah ada e-commerce. Meski kecil tetapi usaha itu milik sendiri. Apalagi hidup di desa bisa lebih dekat dengan orang tua dan biaya hidup disini (desa) tidak semahal di kota," kata dia dengan tersenyum.

Saat ini, 600 juta penduduk China tinggal di pedesaan. Sementara itu pengguna internet di pedesaan terus meningkat. Pada Desember 2017, jumlah pengguna internet di pedesaan mencapai 27 persen dari total pengguna internet di China.

Di sisi lain, masyarakat desa juga punya tingkat komsumsi yang tinggi. Oleh karena itu lah pemanfaatkan e-commerce di pedesaan menjadi hal penting di China.

Kehadiran layanan e-commerce juga menjembatani jarak kualitas hidup antara masyarakat pedesaan dan perkotaan di China. Dengan e-commerce, masyarakat desa bisa menggunakan atau mengkonsumsi barang seperti di kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com