Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Naiknya Suku Bunga Acuan BI Bisa Menjadi Sinyal Positif

Kompas.com - 27/04/2018, 19:11 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan kondisi neraca transaksi berjalan Indonesia masih defisit sehingga masih sangat bergantung pada masuknya dana portofolio asing.

Karena itu, sinyal dari Bank Indonesia mengenai kemungkinan naiknya suku bunga dinilai menjadi langkah yang tepat bagi pasar finansial Indonesia.

"Kita masih bergantung pada dana portofolio itu untuk membiayai defisit neraca transaksi berjalan kita. Kita terlalu banyak impor barang dan jasa serta melakukan pembayaran deviden sehingga neraca jasa kita selalu negatif, walau untuk neraca barang udah positif," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (27/4/2018).

Menurutnya, BI harus mengantisipasi keluar masuknya investasi asing di Indonesia. Karena 10 hingga 15 persen defisit neraca transaksi berjalan harus dibiayai dari portofolio investasi dari asing.

Sehingga, jika jumlah investor yang melepas investasinya semakin meningkat akan membuat Indonesia harus mendapatkan pasokan dollar AS dari sumber lain, salah satunya dari BI.

"Ini tidak bisa terus-terusan, jangan sampai nanti semua keluar dananya, mereka kan lihat prospek salah satunya dari imbal hasil, kalau imbal hasil dari dana di Indonesia stagnan sementara di negara lain meningkat, mereka akan menanamkan investasinya di negara lain," ujarnya.

Sebelumnya BI dianggap tidak memiliki arah kebijakan moneter yang tidak jelas. Namun, setelah BI memberikan sinyal kemungkinan naiknya suku bunga acuan setidaknya pelaku pasar finansial lebih memiliki kesiapan untuk menghadapi kondisi pasar di masa yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com