Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Industri Kreatif, Produsen Perkakas Asal AS Gandeng Komunitas DIY

Kompas.com - 05/05/2018, 18:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren do it yourself (DIY) atau membuat sendiri suatu karya semakin mewabah di Indonesia. Peluang itu dimanfaatkan produsen peralatan dari Amerika Serikat, Stanley Black and Decker (SBD) dengan menggandeng beberapa komunitas DIY.

Country Director Stanley Black and Decker Indonesia, King Hartono Hamidjaja mengatakan, dengan mendorong komunitas tersebut menghasilkan karya-karya otentik, maka industri kreatif bisa lebih berkembang.

"Sebagai produsen peralatan kami sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools dengan aman,” ujar King melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/5/2018).

Oleh karena itu, SBD mendirikan maker space atau ruang karya bagi para pegiat komunitas DIY.

Perusahaan tersebut menggandeng Code Margonda dan lem Crona, di Mall Detos, Depok. Rencananya, pembukaan ruang karya dilakukan pada Selasa (8/5/2018).

"Nantinya ruang karya ini dapat digunakan oleh khalayak umum secara gratis tanpa pungutan biaya," kata King.

Baca juga: Bekraf Targetkan Industri Kreatif Sumbang Rp 1.000 Triliun dari Total PDB

Pembukaan ruang karya bertepatan dengan hari jadi SBD ke-175. Pada event tersebut SBD Indonesia akan menggelar berbagai acara, salah satunya pameran perkakas teknologi terbaru yang bertajuk "Untuk Kalian yang Membangun Indonesia".

Selain itu, SBD juga akan memberi bimbingan dari mentor yang ahli mengenai cara membuat furnitur dari kayu dengan menggunakan peralatan Stanley Black&Decker terhadap anak-anak putus sekolah.

"Workshop untuk anak putus sekolah ini kami harapkan bisa menjadi alternatif keahlian bagi mereka yang bisa ditekuni hingga bisa menjadi penghasilan," kata King.

Di beberapa kota besar, kata King, komunitas-komunitas DIY telah menjadi zona kreatif yang menyebarkan keahlian mereka melalui kelas workshop. Tak pelak, seringkali para inovator muncul dari kegiatan ini.

Di awal tahun, Stanley Black & Decker (SBD) Indonesia, sempat mengumumkan pertumbuhan organik penjualan sepanjang 2017 sebesar 31 persen. Kemudian, di kuartal 1 2018 ini SBD Indonesia membukukan pertumbuhan angka penjualan 34 persen dibandingkan angka penjualan di kuartal 1 2017.

Hal itu didorong dengan keputusan perseroan untuk ekspansi ke timur dengan mendirikan Experience Hub dan Authorized Service Center (ASC) terbesar di Surabaya, Jawa Timur pada Desember tahun lalu.

SBD juga mengincar sektor konstruksi, otomotif, dan industri kreatif terus menunjukkan kinerja yang membaik selama tahun 2017.

"Kami terus berinovasi untuk menjawab tantangan dari setiap industri karena produk SBD sudah digunakan dari kelas DIY, industri otomotif, dan konstruksi. Untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar tersebut SBD berekspansi ke Indonesia Timur dengan membuka ASC di Surabaya," kata King.

Kompas TV Selain pameran kendaraan mewah di IIMS 2018 ternyata ada pameran barang-barang bekas kreatif yaitu Wasteland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com