Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2018 di Bawah Ekspektasi

Kompas.com - 07/05/2018, 18:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 sebesar 5,06 persen masih di bawah ekspektasi analis yang sebelumnya memproyeksikan angka 5,18 persen.

Salah satu komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi yang disebut tidak sesuai ekspetasi adalah konsumsi rumah tangga.

"Kami lihat memang konsumsi rumah tangga salah satu faktor yang agak mengecewakan karena ini melanjutkan empat kuartal sebelumnya saja yang pertumbuhannya masih di bawah 5 persen," kata David saat dihubungi Kompas.com pada Senin (7/5/2018).

Baca juga: Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2018 dari Industri Pengolahan

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan konsumsi rumah tangga per kuartal I/2018 tercatat 4,95 persen. Dibandingkan data periode yang sama setahun sebelumnya, angka ini hanya naik 0,01 persen dari 4,94 persen pada kuartal I/2017.

Pada kuartal IV/2017, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga tercatat di bawah 5 persen, yakni 4,97 persen. Padahal, porsi konsumsi rumah tangga dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) untuk sisi pengeluaran merupakan yang paling besar, yakni 56,80 persen.

Tingkat konsumsi rumah tangga yang masih rendah disebut David terjadi karena beberapa hal. Salah satunya, sebut dia, panen raya yang mengalami pergeseran jadwal dan jatuh pada kuartal II/2018. Selain itu ada juga impor yang lebih besar daripada ekspor, serta faktor "musiman" yang menempatkan laju rendah pertumbuhan ekonomi setiap kuartal I.

Baca juga: BPS: Kuartal I 2018, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,06 Persen

"Pertumbuhan kredit juga masih lemah, belanja pemerintah pun belum optimal. Itu yang membuat kenapa pertumbuhannya di bawah ekspetasi," tutur David.

Meski di bawah ekspetasi analis, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 merupakan yang tertinggi dibanding periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi kuartal I/2017 tercatat sebesar 5,01 persen, sementara kuartal I/2016 sebesar 4,94 persen, dan kuartal I/2015 sebesar 4,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com