Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Tahun, RS Hermina Berencana Bangun 12 Rumah Sakit Baru

Kompas.com - 16/05/2018, 11:37 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Hermina berencana membangun 12 rumah sakit baru dalam 3 tahun ke depan. Sementara pada semester I ini, Hermina baru saja menyelesaikan pembangunan rumah sakit umum ke-29 di Samarinda, Kalimantan Timur.

Direktur Keuangan RS Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan, perseroan merencanakan untuk dapat membangun 4 rumah sakit baru setiap tahun. Sehingga, selesainya pembangunan rumah sakit di Hermina menyisakan 3 proyek pembangunan rumah sakit lain.

"Yang tiga unit lagi itu di semester II, sementara yang lain ada di palembang, dan adalagi di padang," jelasnya selepas acara pencatatan saham perdana PT Medikaloka Hermina Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/5/2018).

Selain melakukan ekspansi dengan pembangunan rumah sakit baru, Hermina juga berencana untuk menambah jumlah tempat tidur dari rumah sakit yang sudah ada.

Secara kolektif dari rumah sakit yang telah ada, tahun ini Hermina akan mengembangkan layanan sebanyak 200 tempat tidur.

"Jadi, dari existing hospital kami tambah 200 ranjang. Untuk rumah sakit baru kan kami biasanya membuka 50 ranjang. Jadi, 50 kali 4 ditambah 200 bed, ada 400 bed total," lanjut Aristo.

Sementara saat ini, jumlah layanan yang dimiliki oleh RS Hermina sebanyak 2.780 tempat tidur.

Dari sisi pendanaan, Hermina akan menggunakan 25 persen perolehan perseroan atas IPO (Innitial Public Offering) yang mencapai Rp 1,3 triliun untuk ekspansi bisnisnya.

"Kami juga akan menggunakan internal cash flow generation," tambahnya.

Sementara dari segi kompetisi bisnis, Aristo memandang terdapat dua pemain bisnis besar di bidang kesehatan selain Hermina, yaitu Siloam dan Mitra Medika. Menurutnya, untuk dapat bersaing, Hermina memiliki kelebihan di pangsa pasar.

"Ketiganya health care provider yang baik di Indonesia, kalau strategi khusus mungkin dari pangsa pasar, kita nggak dari menengah ke atas, tapi juga serving menengah ke bawah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com