Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valas Terbatas, Bank Lebih Ketat Salurkan Kredit

Kompas.com - 21/05/2018, 12:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Likuiditas valuta asing (valas) perbankan di awal tahun ini mengetat. Hal itu setidaknya tecermin pada kenaikan indikator loan to deposit (LDR) valas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengutip Kontan.co.id, Senin (21/5/2018), LDR valas industri perbankan pada kuartal I-2018 tercatat di level 95,08 persen, naik 879 basis poin (bps) secara year on year (yoy) dari periode sama sebelumnya yang berada di level 86,29 persen.

Ketatnya likuiditas valas ini disebabkan karena pertumbuhan kredit valas bank sebesar 9,61 persen. Padahal, dana pihak ketiga (DPK) valas justru merosot 0,5 persen.

Baca: Maret 2018, Kredit Perbankan Tumbuh 8,5 Persen

DPK valas menurun sejalan dengan penyusutan giro dan tabungan dalam valas, masing-masing 1,3 persen dan 6,8 persen secara yoy. Bank yang berkontribusi terhadap pengetatan likuiditas valas ini adalah bank skala menengah hingga kecil.

Bank BUKU III mencatat LDR valas sebesar 111 persen sedangkan BUKU II dan I masing-masing 114 persen dan 100 persen.

Angka LDR valas bank menengah kecil ini di atas rata-rata industri perbankan sebesar 95 persen. Sementara bank besar kelompok BUKU IV tercatat mempunyai LDR valas di bawah industri yakni sebesar 80,47 persen.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani  mengatakan, pengetatan likuiditas valas ini disebabkan karena banyak investor asing keluar dari pasar. Selain itu, kebutuhan dollar juga makin naik didorong impor yang lebih tinggi.

Baca: OJK: Suku Bunga BI Naik, Kredit Tetap Tumbuh

Anggoro Eko Cahyo Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat, LDR BNI valas pada kuartal 1 2018 sebesar 94,7 persen, meningkat dari posisi Desember 2017 sebesar 90 persen. "Kenaikan ini disebabkan adanya ekspansi kredit valas selama kuartal 1 2018 ini," kata Anggoro.

Untuk mengatasi risiko likuiditas valas, BNI akan selektif dalam menyalurkan kredit valas. "Kami menyalurkan kredit valas hanya untuk debitur yang memiliki bisnis dengan cashflow valas," kata Anggoro.

Ferry Koswara, Direktur Bank of India Indonesia menambahkan, outflow valas sesuai dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di AS alias Fed Fund Rate. Salah satu cara yang bisa dilakukan industri perbankan untuk melonggarkan likuiditas valas, menurut Ferry, adalah menawarkan bunga deposito valas yang lebih tinggi. (Galvan Yudistira)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Valas mengetat, bankir selektif menyalurkan kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com