Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Budi Waseso soal Aturan yang Lemahkan Bulog

Kompas.com - 31/05/2018, 11:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Perum Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso mengatakan, dirinya telah memetakan sejumlah permasalahan di Bulog semenjak menempati pucuk pimpinan.

Salah satu permasalahannya yakni dari segi regulasi. Ia mengatakan, ada sejumlah regulasi yang justru menghambat Bulog dalam menjalankan fungsinya.

"Semakin ke sini makin banyak permasalahan. Termasuk regulasi-regulasi yang melemahkan Bulog. Kita tidak bisa bekerja maksimal karena ada regulasi-regulasi ini," ujar Budi kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018).

Bulog memiliki fungsi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan barang di lapangan. Namun, kata Budi, selama ini Bulog bekerja atas dasar penugasan Kementerian Pertanian.

Bulog sifatnya hanya menunggu perintah untuk bergerak menyuplai pangan maupun mengendalikan harga. Semestinya, kata dia, Bulog bisa melakukan sesuatu hal tanpa harus menunggu perintah, termasuk kapan Indonesia perlu mengimpor beras atau tidak.

"Padahal, kan, kami yang tahu gudang kita berapa kemampuannya, kondisi pasar kayak apa, kan kami yang tahu," kata Budi.

Jika regulasinya menghambat gerak Bulog, kata Budi, dirinya tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu penugasan. Fungsinya sebagai stabilisator harga dan memastikan ketersediaan barang tidak tercapai karena tidak adanya regulasi yang mendukung.

Selain itu, Bulog juga harus memastikan produsen maupun konsumen tidak dirugikan dengan harga di pasaran. Gabah petani tidak boleh diberi harga rendah, sementara konsumen juga jangan diberi harga mahal.

Regulasi lainnya, menurut Budi, yakni terkait penyimpanan beras dan kewenangan Bulog dalam melihat atau mendisposal barang yang sudah tidak layak pakai.

"Sampai hari ini tidak ada. Makanya, saya inventarisasi permasalahan di setiap direksi yang selama ini menghambat tugas Bulog. Nanti kita pilah mana yang jadi prioritas," kata Budi.

Ke depannya, Budi ingin ada regulasi yang mendukung tugas Bulog sebagai penanggung jawab sembilan bahan pokok sekaligus menjaga stabilitas harga.

"Faktanya kami tidak punya regulasi yang kuat seperti itu. Ini yang harus dievaluasi dan diperbaiki," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com